Belum Dapat Kartu Nusuk, Jemaah Haji Mataram Tak Bisa Masuk Masjidil Haram

Posted on

Ratusan jemaah haji asal Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalami kendala saat memasuki areal Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Sebab, para jemaah belum mendapatkan akses kartu nusuk dari pemerintah Arab Saudi dan Syarikah.

“Untuk kartu nusuk jemaah kita di kloter tiga sudah aman semua, tetapi jemaah kita di kloter sembilan masih ada yang belum dapat kartu nusuk. Kami sedang upayakan agar segera dapat, kami juga sudah koordinasi dengan ketua kloter di sana,” kata Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Mataram, Hamdun, saat dikonfirmasi, Jumat (23/5/2025).

Diketahui, jemaah haji asal Mataram berjumlah 786 orang, terdiri dari petugas dan petugas haji daerah (PHD). Jemaah asal Mataram terbagi ke dalam dua kloter, yakni kloter tiga dan sembilan.

“Dari informasi (terbaru), 40 persen jemaah kita di kloter sembilan yang belum dapatkan kartu nusuk, jadi masih belum (bisa masuk Masjidil Haram). Saya sudah minta agar petugas di sana untuk disegerakan dengan Syarikah supaya bisa selesai. Untuk sementara, kami usahakan dahulu mereka pakai aplikasi nusuk sambil menunggu kartu nusuk (dari pemerintah Arab),” beber Hamdun.

Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Mataram, Lalu Martawang, menjelaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram akan mendesak agar Pemerintah Arab Saudi segera memberikan kartu nusuk kepada jemaah.

“Saya sudah minta (petugas) di situ untuk menghubungi semua ketua kloter untuk memastikan soal kartu nusuk,” jelas Martawang saat dikonfirmasi.

Sebagai informasi, kartu nusuk merupakan kartu identitas digital yang harus digunakan oleh seluruh jemaah haji selama berada di Arab Saudi. Kartu ini dipergunakan untuk mengakses lokasi dan layanan perhajian, termasuk di Masjidil Haram, Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Kartu nusuk ini dikeluarkan oleh Pemerintah Arab Saudi dan Syarikah yang difungsikan sebagai identitas sekaligus tiket akses pada berbagai layanan ibadah haji.