Belasan Rumah Sakit di Bali Bakal Punya Sistem Penanganan Strok

Posted on

Belasan rumah sakit di Bali bakal memiliki sistem penanganan strok yang komprehensif. Inisiatif pembangunan sistem Bali Stroke Care ini dilakukan oleh RSUP Prof Ngoerah.

Direktur RSUP Prof Ngoerah I Wayan Sudana menjelaskan selama ini tiap rumah sakit telah memiliki layanan penanganan strok. Namun, belum terintegrasi.

“Jadi, kami akan buat menjadi sebuah sistem. Dalam membangun sistem ini, kami membutuhkan komitmen bersama di semua stakeholder yang terkait,” ujar Sudana di Jimbaran, Badung, Bali, pada Kamis (8/5/2025).

Menurut Sudana, RSUP Ngoerah akan membuat time schedule terkait rencana Bali Stroke Care. Misalkan, terkait siapa saja yang berperan dan apa saja peranannya sehingga target yang diinginkan tercapai.

“Sehingga kalau ada serangan strok, bisa kami maksimalkan penanganannya,” ungkap Sudana.

Strok merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan. WHO menyebutkan terdapat 12,2 juta kasus strok baru setiap tahunnya di seluruh dunia atau setara dengan satu kasus baru tiap tiga info.

Adapun, hasil survei nasional 2018 menyebutkan prevalensi strok di Indonesia meningkat. Di mana dari 7 per 1.000 orang pada 2013 menjadi 10,9 per 1.000 orang di 2018.

“Global Analysis Study tahun 2019 memprediksi jumlah kasus strok yang ada di Bali sebesar 11.036 orang dengan 1.655 orang atau sekitar 15 persen kasus terancam kematian dan sebesar 7.173 atau lebih kurang 65 persen kasus terancam mengalami kecacatan akibat strok,” tutur Sudana.

Kepala Dinas Kesehatan Bali I Nyoman Gede Anom mengatakan penyakit strok merupakan penyakit nomor dua tertinggi setelah sakit jantung. Sehingga strok masuk dalam prioritas untuk dapat dikendalikan.

Menurut Anom, rumah sakit di Bali telah memiliki fasilitas yang mumpuni dalam penanganan penyakit strok. Selain itu, tenaga kesehatannya pun sudah terlatih. “Tinggal menjalankan saja sekarang dan membentuk jaringan yang lebih kuat lagi,” ungkapnya.

Hal ini pun sejalan dengan inisiatif RSUP Prof Ngoerah untuk menggandeng belasan RS di Bali dalam pembangunan sistem Bali Stroke Care. Anom mengatakan pihaknya mendukung hadirnya sistem tersebut.

“Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi angka kematian akibat stroke dan mengurangi angka kecacatan akibat stroke di Indonesia dan Bali,” jelasnya.