Banyak Ortu Tak Peduli Pendidikan sampai Nggak Tahu Anaknya Kelas Berapa

Posted on

Orang tua (ortu) di Indonesia ternyata masih banyak yang tidak peduli dengan pendidikan anaknya. Bahkan, ada orang tua yang tidak tahu anaknya sudah kelas berapa.

Dilansir dari infoNews, fenomena ini diungkap oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, seusai acara Hari Anak Nasional di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu (20/7/2025).

“Sebagian orang tua itu ada yang tidak mengurusi anaknya sekolah atau tidak, bahkan sampai misalnya tidak tahu kan anaknya ada masalah apa. Bahkan, kadang-kadang ditanya ‘Ibu/Bapak anaknya kelas berapa?’ (jawabnya) nggak tahu, misalnya itu,” kata Mu’ti.

Mu’ti mengatakan Kemendikdasmen berupaya meningkatkan kepedulian orang tua kepada anak. Salah satunya melalui gerakan orang tua atau wali murid mengantar anak ke sekolah pada hari pertama awal tahun ajaran baru.

Mu’ti berharap gerakan orang tua atau wali murid mengantar anak ke sekolah pada hari pertama awal tahun ajaran baru bisa membuat orang tua sadar pentingnya pendidikan anak. “Sehingga, filosofi semangat orang tua mengantar anak ke sekolah itu, selain tadi menunjukkan bahwa itu tanggung jawab orang tua dalam bidang pendidikan,” jelas Mu’ti.

Menurut Mu’ti, selama ini banyak masalah komunikasi antara guru dengan orang tua. Dia mengatakan hal itu menjadi salah satu masalah dalam bidang pendidikan.

“Juga yang berikutnya apa, komunikasi antara guru dengan orang tua. Karena selama ini banyak masalah pendidikan itu terjadi karena kurangnya komunikasi yang baik antara orang tua dengan guru,” ujar Mu’ti.

Mu’ti berharap jangan sampai ada orang tua yang menganggap tugas orang tua selesai saat anak ada di sekolah. Dia juga meminta orang tua tak lepas tangan saat anak-anaknya berangkat secara mandiri ke sekolah.

“Sehingga karena itu nanti selanjutnya kan anak-anak harus kita biasakan mandiri berangkat sendiri, bahkan kalau perlu misalnya pakai kendaraan sendiri, sepeda lebih sehat ya atau angkutan umum, tetapi jangan lupa orang tua juga tetap harus terkoneksi dengan sekolah membangun komunikasi,” terang Mu’ti.

Mu’ti mengungkapkan ada beberapa sekolah memiliki program untuk memantau anak sekaligus berkomunikasi dengan orang tua. Hal itu penting agar orang tua mengetahui perkembangan anak-anaknya.

“Misalnya anak sampai sekolah jam berapa nanti di sekolah mengerjakan apa. Nanti orang tua juga bisa memantau anaknya di rumah seperti apa dan bisa dipantau oleh gurunya. Nah, saya kira komunikasi seperti ini yang perlu kita bangun supaya pendidikan itu tetap mendapatkan perhatian orang tua dan penguatan yang saya sebut dengan empat pusat pendidikan itu pendidikan di sekolah, di keluarga, masyarakat, dan di media,” jelas Mu’ti.

Artikel ini telah tayang di infoNews. Baca selengkapnya