Dinas Perikanan Kabupaten Badung memastikan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) berlanjut pada 2026. Tahun depan, dinas menyiapkan ratusan paket olahan ikan untuk mendukung pencegahan dan penanganan stunting.
Kepala Dinas Perikanan Badung I Nyoman Suardana mengatakan, sasaran utama program tetap menyasar kelompok rentan, yakni ibu hamil, ibu menyusui, serta balita berisiko stunting. Program ini merupakan upaya berkelanjutan Pemkab Badung menekan angka stunting sekaligus meningkatkan gizi keluarga.
“Untuk tahun 2026, kami akan menyalurkan sekitar 200 paket olahan ikan untuk pencegahan stunting. Program ini akan kembali menyasar 10 desa yang akan ditentukan bersama lintas dinas,” terang Nyoman Suardana, Selasa (11/11/2025).
Dinas Kesehatan dan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Badung akan dilibatkan dalam menentukan penerima program tersebut.
Selain 200 paket untuk pencegahan, Dinas Perikanan juga menyiapkan 350 paket tambahan yang ditujukan bagi masyarakat yang sudah masuk kategori stunting.
“Tambahan lagi, kami siapkan penyaluran 350 paket untuk penanganan masyarakat yang sudah dikatagorikan stunting. Paket ini akan disalurkan setiap bulan selama satu tahun,” jelasnya.
Jenis olahan ikan dalam program Gemarikan 2026 meliputi ikan nila, ikan lele, dan abon tuna, sama seperti paket yang dibagikan pada 2025. Program ini diharapkan mendorong masyarakat menjadikan ikan sebagai bagian dari pola makan harian.
“Kami harap masyarakat tidak hanya mengonsumsi ikan saat ada pembagian dari pemerintah saja, tetapi jadi pola makan sehari-hari. Kami hanya menstimulus supaya kesadaran konsumsi ikan naik terus,” tegas Suardana.
Program Gemarikan 2025 telah rampung di 10 desa. Kegiatan penutup digelar di Balai Serba Guna Banjar Cabe, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, pada Selasa (11/11/2025).
Suardana menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berperan dalam menyukseskan pembagian paket olahan ikan tersebut.
