Agus Gumiwang Borong Kerajinan Bali Rp 210 Juta Bareng Istri

Posted on

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berkunjung ke Art Center, Denpasar, Bali, bersama istrinya, Loemongga Haoemasan. Dalam kunjungan itu, Agus berbelanja berbagai produk kerajinan senilai Rp 210,5 juta.

“Ayo, Bu. Nau belanja apa. Ditraktir Pak Menteri,” kata Agus saat melihat kerajinan gelas kaca daur ulang di gedung Ksirarnawa Art Center, Denpasar, Sabtu (6/9/2025).

Pantauan infoBali, sekitar pukul 10.00 Wita, Agus bersama istrinya dan ajudan kementerian mendatangi pameran industri kecil menengah (IKM) Bali Bangkit di gedung Ksirarnawa.

Selain kerajinan gelas kaca, Agus juga melihat-lihat lapak kerajinan pakaian tradisional Bali. Ia sempat menanyakan apakah tersedia kain kamen Bali yang diproduksi untuk pasangan. Tak lama, Agus juga melirik kerajinan lain yang dipamerkan di gedung itu.

“Mau yang ini. Saya ambil yang ini,” ucap Agus seusai melihat satu lukisan yang dijual di area utama gedung Ksirarnawa.

Setelah berbelanja di sana, Agus bersama rombongan bergeser ke pameran IKM di gedung Ardha Candra. Di tempat itu, Agus membeli kerajinan tas kulit dan kain tradisional Bali.

Agus mengaku banyak membeli produk kerajinan, termasuk perhiasan yang sebagian besar untuk istrinya.
“Banyak (yang dibeli). Perhiasannya juga banyak. Tapi karena saya nggak terlalu pakai perhiasan, istri saya yang banyak beli perhiasan,” ujarnya.

“Ya, hadiah ulang tahun untuk istri saya. Wah itu rahasia perusahaan dong kalau soal uangnya. Yang penting perhatiannya,” tambahnya.

Agus mengatakan Kementerian Perindustrian memiliki banyak program untuk mendukung pelaku IKM di seluruh Indonesia, termasuk di Bali. Menurutnya, program tersebut digelar untuk menjawab permasalahan yang kerap dihadapi para pelaku IKM.

Permasalahan itu antara lain terkait permodalan, akses pasar, hingga restrukturisasi permesinan. Selain menjalankan program, Agus berencana menambah jumlah sentra IKM.

“Sudah ada empat sentra IKM di Bali. Perluasannya, bisa kita perbanyak lagi sentra-sentra IKM. Karena memang industri kecil dan menengah itu tulang punggung perekonomian,” kata Agus.