’25 Km Destinasi’ Jadi Alasan Banyak Kapal Pesiar Singgah ke Bali

Posted on

Bali mampu menggaet banyak kapal pesiar dari berbagai negara untuk datang. Kapal pesiar banyak datang ke Bali karena Pulau Dewata memiliki banyak keunikan. Salah satunya, Bali dikenal dengan istilah ’25 kilometer (km) destinasi’. Artinya, jarak antardestinasi di Bali cukup berdekatan.

“Bali ini sangat gampang ditempuh dalam waktu tujuh jam dengan jarak maksimum 25-30 km. Biasanya cruise (berlabuh di Pelabuhan Benoa) sehari saja dan penumpang sudah dapat mengunjungi banyak destinasi,” kata General Manager (GM) Pelabuhan Benoa, Anak Agung Gede Agung Mataram, Kamis (15/5/2025).

Agung Mataram mengungkapkan radius ke tiap destinasi di Bali sangat bagus. Walhasil, banyak penumpang kapal pesiar yang dapat berkunjung ke Bedugul, Tanah Lot, Ubud hingga daerah lain dalam waktu yang cukup singkat.

“Itu yang membuat Bali berbeda dari daerah lainnya,” ungkap Agung Mataram.

Pelabuhan Benoa mencatat ada 72 jadwal kedatangan kapal pesiar selama 2025. Sebanyak 36 kapal di antaranya telah bersandar sejak Januari hingga April 2025.

Jadwal kedatangan kapal pesiar di Pelabuhan Benoa pada 2025 mengalami peningkatan sekitar 10 persen dari 2024. Tercatat ada sekitar 56 kapal pesiar berlabuh di Pelabuhan Benoa pada tahun sebelumnya.

“(Hingga) di pertengahan April 2025 ini kurang lebih sudah ada 50 ribuan penumpang kapal pesiar (ke Bali). Kalau dahulu dalam setahun itu jumlahnya 50 ribu sampai 60 ribu penumpang,” terang Agung Mataram.

Meski jumlah jadwal kunjungan meningkat, Pelabuhan Benoa masih berupaya untuk menggenjot kedatangan kapal pesiar ke Bali. Mereka melakukan promosi di Seatrade Cruise Global yang biasanya digelar pada Mei, April, dan Juni tiap tahunnya.

Di sana, Agung Mataram berujar, banyak pengusaha dan stakeholder maritim dunia yang berkumpul untuk bertukar informasi soal pelabuhan hingga kapal-kapal yang dimiliki. Sehingga, di sana akan memunculkan ketertarikan hingga transaksi terkait maritim.

“Kami incharge di sana lalu berkenalan, share tentang pertumbuhan, dan perkembangan yang ada di Bali atau Indonesia atau wilayah yang memang menangani kapal pesiar, seperti Semarang, Benoa, Lombok, Celukan Bawang dan Bitung. Ini sudah kami lakukan dari 2022,” tutur Agung Mataram.

Agung Mataram berharap jumlah kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Benoa bisa berjumlah 100-150 dalam satu tahun. Jadwal kapal pesiar yang hendak bersandar di Pelabuhan Benoa sempat tembus 100 pada 2020. Sayang, karena pandemi COVID-19, yang datang hanya 15 kapal.

Pelabuhan Benoa optimistis dapat melayani banyak kapal pesiar untuk berlabuh di Sebab, telah dilakukan penataan dan perbaikan fasilitas melalui Bali Maritime Tourism Hub (BMTH).

“Sekarang dengan adanya Bali Maritime Tourism Hub, sudah bisa disandarkan kapal sekelas Anthem of The Seas dari Royal Caribbean. Di mana, Anthem ini kapal terbesar yang dilayarkan oleh Royal Caribbean di Asia,” jelas Agung Mataram.

Diberitakan sebelumnya, kapal pesiar mewah Anthem of the Seas bersandar di Pelabuhan Tanjung Benoa, Bali, pada Jumat (28/2/2025). Kapal milik Royal Caribbean Cruise Lines ini menjadi kapal terbesar yang pernah berlabuh di Benoa.

Kapal ini membawa 4.279 penumpang dan 1.550 awak kapal. Sebelum tiba di Benoa, kapal jumbo ini lebih dahulu singgah di Pelabuhan Celukan Bawang, Buleleng, pada Kamis (27/2/2025). Kapal ini berangkat dari Singapura dan akan melanjutkan perjalanan ke Lombok sebelum bertolak ke Australia.