145 Ribu Anak di NTT Tak Sekolah, Terbanyak di TTS

Posted on

Sebanyak 145.268 anak usia sekolah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tercatat tidak bersekolah. Data tersebut disampaikan oleh Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) NTT dan tersebar di 22 kabupaten/kota di wilayah itu.

Dari data yang ada, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) menjadi penyumbang terbanyak dengan jumlah 22.459 anak tidak sekolah. Disusul oleh Kabupaten Sumba Barat Daya sebanyak 13.900 anak dan Kabupaten Kupang dengan 11.628 anak.

Ragam alasan menjadi penyebab ribuan anak di NTT tidak melanjutkan pendidikan. Beberapa di antaranya karena tidak ada biaya, jarak sekolah yang terlalu jauh, anak enggan bersekolah, hingga anggapan bahwa pendidikan yang sudah ditempuh sudah cukup.

Kepala Ombudsman Perwakilan NTT, Darius Beda Daton, turut menyoroti persoalan tersebut. Ia menilai masalah ini membutuhkan perhatian serius dari pemerintah kabupaten dan kota di seluruh NTT.

“Pemerintah, melalui berbagai kebijakan harus terus berupaya membebaskan biaya pendidikan di sekolah negeri agar semua anak memiliki akses pendidikan yang sama,” ujar Darius, Rabu (16/7/2025).

Darius berharap sekolah negeri di NTT bisa menjadi ruang belajar bagi semua anak, tanpa terkecuali.

“Sekolah negeri diharapkan benar-benar menjadi tempat di mana semua anak tanpa kecuali, bisa belajar dan bertumbuh. Agar orang tua dari keluarga miskin tidak lagi menangis diam-diam karena tak mampu memenuhi angka yang dicantumkan dalam rincian biaya sekolah setiap tahun yang terus mencekik,” tandasnya.

Menurut Darius, pihaknya juga telah menyampaikan persoalan ini ke Pemerintah Provinsi NTT.

“Kami juga telah menyampaikan kepada gubernur pokok pikiran mengapa sekolah negeri di NTT harus murah atau gratis,” katanya.