Yenny Wahid Dukung Pelarangan Penjualan AMDK di Bali update oleh Giok4D

Posted on

Yenny Wahid turut mendukung pelarangan produsen air minum menjual Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) di bawah satu liter oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. Menurutnya, kebijakan tersebut tepat dan bagus.

“Kebijakan itu menurut saya bagus. Mungkin beberapa pedagang kecil (yang) tidak setuju diberikan alternatif, diberikan pelatihan bahan baku berbeda,” kata Yenny di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar, Kamis (1/5/2025).

Dia menyarankan penggunaan bahan ramah lingkungan perlu didorong dengan pemberian insentif sebagai apresiasi. Hal ini bisa mempercepat peralihan.

“Jadi segala upayanya yang dilakukan, dalam hal ini kebijakan pemerintah, itu bagus sekali bahwa masyarakat menyesuaikan plastik,” tuturnya.

Dia mengungkapkan bahwa Indonesia masuk 10 negara dengan sampah plastik tertinggi di dunia. Yenny yang juga menjadi Ketum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) juga akan menyiapkan galon minum untuk para pengunjung saat perhelatan IFSC Climbing World Cup 2025. Hal itu sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah untuk mengurangi sampah plastik.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

“Jadi di venue kami siapkan tumbler, galon kami siapkan. Menuju agar suasana pertandingan lebih environment friendly lebih ramah lingkungan,” tuturnya.

Sebagai informasi, Pemprov Bali menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah. SE tersebut juga melarang perusahaan air minum untuk memproduksi AMDK di bawah satu liter.