Warga Meang Ditandu dari RS, Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki

Posted on

Warga Dusun Meang, Desa Persiapan Pengantap, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, kembali mengalami kesulitan akibat akses jalan yang rusak parah. Pada Kamis (15/5/2025), seorang warga bernama Afit harus ditandu menggunakan bilah bambu dan kain setelah menjalani perawatan di RSUP NTB karena sakit kanker hati (hipatoma).

Salah seorang warga Meang, Fauzi Aris, menyampaikan kondisi ini sudah sering terjadi. “Afit merupakan warga asli Meang yang baru dipulangkan dari rumah sakit setelah empat hari dirawat,” kata Fauzi.

Warga terpaksa menandu Afit sejauh beberapa kilometer karena jalan utama tak bisa dilewati kendaraan roda empat, bahkan roda dua pun kesulitan melintas.

Kondisi jalan Meang telah lama dikeluhkan warga. Sejak status jalan ini dialihkan menjadi jalan kabupaten pada 2017, belum ada realisasi perbaikan berarti dari Pemkab Lombok Barat.

Kepala Dusun Meang, Sunjayadi, mengatakan kejadian warga ditandu bukanlah yang pertama. “Bukan kali ini saja, sebenarnya dari dulu kasus-kasus serupa. Kalau dulu sudah jadi tradisi malahan orang yang ditandu ini,” ujar Sunjayadi.

Menurutnya, warga yang hendak melahirkan atau dalam kondisi darurat medis harus rela ditandu menuju jalan utama, sebelum bisa dibawa dengan kendaraan menuju fasilitas kesehatan.

Selain menyulitkan akses kesehatan, kondisi jalan juga berdampak besar terhadap dunia pendidikan. Anak-anak dan guru kerap kesulitan untuk datang ke sekolah.

“Anak-anak yang sekolah, guru-guru juga tidak maksimal lah mengajarnya di sini karena akses jalan,” tambah Sunjayadi.

Dari sisi ekonomi, petani dan peternak pun merugi. Biaya distribusi hasil panen melonjak tajam akibat jalan yang tidak bisa dilalui kendaraan biasa.

“Hasil panen warga juga tidak tergolong baik. Kondisi jalan ini tidak berpotensi untuk keseharian masyarakat,” kata Sunjayadi.

Hal senada disampaikan Fauzi. Menurutnya, nilai angkut yang mahal membuat biaya logistik membengkak. “Bisa dua kali lipat dari harga normal. Soalnya nilai angkutnya mahal, butuh dua sampai tiga kali diangkut. Karena kami harus sewa mobil 4×4 dulu untuk melewati jalan yang rusak, baru kemudian diangkut oleh truk,” ujar Fauzi.

Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas PUTR Lombok Barat, Lalu Winengan, menyatakan perbaikan Jalan Meang sudah diprogramkan dan akan mulai dikerjakan pada pertengahan Juni 2025.

“Kami sudah janji perbaiki tahun ini, insyaallah pertengahan Juni mulai dikerjakan badan jalannya,” kata Winengan.

Ia menjelaskan, tahap pertama adalah pembangunan badan jalan agar bisa dilalui kendaraan. “Meang ini kan belum ada badan jalan. Nah, badan jalan itulah yang akan kami buat dulu biar bisa dilewati dulu oleh pengendara,” ujarnya.

Warga Dusun Meang yang berjumlah sekitar 250 kepala keluarga sebagian besar bekerja sebagai petani dan peternak. Mereka telah berupaya memperbaiki jalan secara swadaya.

“Sering malahan, cuman kondisinya kan masih tanah, masih lumpur. Ketika musim kering bisa kami lalui lah, tapi itu pun juga harus pakai mobil 4×4, kalau mobil biasa kemungkinan besar tidak bisa,” tutur Sunjayadi.

Ia juga mengungkapkan bahwa akibat kondisi jalan yang tak kunjung diperbaiki, sebagian warga terpaksa memilih pindah dari Meang ke daerah yang lebih mudah dijangkau.

Dampak Buruk untuk Pendidikan dan Ekonomi

Pemkab Lombok Barat Janji Perbaiki Tahun Ini

Warga Tetap Gotong Royong, tapi Tak Cukup