Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menargetkan operasionalisasi Koperasi Desa dan kelurahan (Kopdes) Merah Putih di seluruh daerah pada Oktober 2025.
“Kami dari satgas percepatan pembentukan Kopdes Merah Putih target bulan Oktober 2025. Seluruh kegiatan operasionalisasi Kopdes ini berjalan,” kata Ferry di Mataram, Selasa (3/6/2025).
Pemantapan konsep operasionalisasi Kopdes Merah Putih Ferry mulai dibahas pada Juli 2025. Pembahasan skema pembiayaan, pelatihan, hingga kegiatan akan dimantapkan dalam kurun tiga bulan ini.
Namun, Ferry belum bisa menyebutkan jumlah dana yang dikelola Kopdes Merah Putih. “Ya kami dapat beberapa masukan juga soal skema bisnisnya dan SDM-nya,” ujarnya Ferry.
Politikus Gerindra itu mengungkapkan tiga anggota pengawas yang dibentuk oleh lurah dan kepala desa akan mengawasi seluruh kegiatan koperasi dari dalam. Pengawasan Kopdes Merah Putih juga akan diawasi oleh Satgas Kopdes dari kementerian.
“Semua masyarakat juga ikut mengawasi,” katanya.
“Kami akan mendampingi melatih kesiapan mereka agar untung. Kopdes ini juga akan akomodasi bisnis yang terbaik di masyarakat secara profesional dan matang,” sambung Ferry.
Kepala Dinas Koperasi NTB Ahmad Masyhuri mengatakan ada delapan unit usaha yang bisa dilakukan oleh Kopdes Merah Putih di NTB. Antara lain, usaha logistik, apotek, klinik, kegiatan koperasi (simpan pinjam), unit dagang, dan katering.
“Jenis usaha juga bisa disesuaikan dengan potensi desa. Nanti yang melaksanakan bisnis itu pengurus dan pengawasan ada di kepala desa,” katanya.
Meski begitu belum ada nomenklatur bidang usaha mana saja yang dilakukan oleh seluruh Kopdes yang ada di NTB. “Kan regulasi belum ada,” tandas Ahmad.
