Viral Perbekel Baturiti Disentil De Gadjah gegara Ogah Teken Bansos Gerindra

Posted on

Kepala Desa (Kades) atau Perbekel Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, I Made Suryana, disentil oleh mantan calon gubernur Bali 2024, I Made Muliawan Arya alias De Gadjah. De Gadjah memviralkan Suryana melalui akun Instagram-nya @de_gadjah lantaran ogah meneken bantuan sosial (bansos) dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

De Gadjah mengunggah video yang berisi rekaman suara milik Suryana. Terdengar pernyataan kontroversial yang dilontarkan Suryana di hadapan warga terkait penolakannya menandatangani pengajuan bantuan jika ada label Partai Gerindra.

De Gadjah yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Bali itu menyampaikan kekecewaannya dalam unggahan itu. Ia menyebut pernyataan Suryana sebagai bentuk kebencian terhadap Partai Gerindra dan berpotensi memecah belah masyarakat dan bangsa.

“Ini dia sosok kepala desa yang sangat benci dengan Partai Gerindra dan pemecah belah rakyat di bawah dan pemecah belah bangsa, dengan ucapannya yg berapi-api, padahal hajatan politik sudah selesai,” tulis De Gadjah.

De Gadjah dalam keterangan unggahannya menyatakan tidak mengetahui dasar Suryana sangat benci dengan Partai Gerindra. Namun, pria yang akrab disapa Big Daddy itu menyebut jika Suryana terafiliasi dengan partai lain.

“Dan di depan forum rapat resmi dia mengatakan tidak akan pernah mau menandatangani apa pun bentuk bantuan yg berembel-embel di belakangnya Partai Gerindra, apa pun konsekuensinya. Wow keren banget bapak kepala desa ini,” tulis De Gadjah.

“Bapak sebagai pemimpin jangan sampai memecah rakyat dan bangsa pak kades. Tunggu episode berikutnya pak, kira-kira apa yang akan terjadi bagi manusia-manusia pemecah belah bangsa dan rakyat?!,” imbuh De Gadjah.

Suryana saat dikonfirmasi pada Jumat (6/6/2025) terkait video yang diunggah De Gadjah membenarkan melontarkan pernyataan tersebut.

“Benar. Itu saat acara rapat kelompok peternak yang diketuai oleh Made Miantara, kader Gerindra dari Desa Baturiti, Kerambitan, pada minggu lalu yang dilakukan di Wantilan Umum Desa Baturiti,” ujar Suryana. Made Miantara pernah maju Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Tabanan, tetapi kalah.

Suryana menjelaskan pernyataan yang dilontarkan saat itu merupakan bentuk kekecewaannya atas tindakan Miantara yang mengambil bansos program kementerian yang diberikan oleh Nyoman Adi Wiryatama. Adi Wiryatama saat ini menjabat anggota DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Bansos itu berupa pemberian bantuan di bidang peternakan. Namun, kelompok penerima bansos itu sebagian besar adalah pendukung Partai Gerindra. Mereka juga memilih pasangan calon (paslon) I Nyoman Mulyadi dan I Nyoman Ardika alias Sengap (Semut) yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus saat Pemilihan Bupati (Pilbup) Tabanan 2024.

Terlebih lagi, ujar Suryana, ketua dari kelompok peternak itu adalah Miantara yang notabene kader Partai Gerindra. “Etis tidak kalau kader yang berjuang di Gerindra mengambil bansos dari PDI Perjuangan? Memang Pilkada sudah selesai, tetapi hasil dari pilkada kan ada bansos,” ungkapnya.

Suryana menegaskan, dengan adanya pernyataan itu, kader Partai Gerindra diharapkan paham terhadap etika, khususnya dalam berpolitik. “Jangan asal dapat saja, tetapi pikirkan juga bagaimana kader PDI, apakah mereka tidak emosi?” sambungnya.

Namun, Suryana meminta maaf kepada De Gadjah serta kader Partai Gerindra lain jika pernyataan yang dilontarkannya membuat tersinggung dan marah. “Ini hanyalah bentuk akumulasi kekecewaan saya. Dan sebagai kepala desa yang mengayomi masyarakat, saya dengan penuh kesadaran menyampaikan permohonan maaf kepada Pak De Gadjah,” imbuhnya.

Sementara itu, Miantara saat dikonfirmasi menjelaskan bantuan kelompok ternak itu merupakan program pemerintah pusat yang tidak seharusnya dikaitkan dengan partai politik. “Bansos kan milik pemerintah, dari pajak pemerintah. Jadi tidak ada membedakan pendukung partai mana pun,” jelasnya.

Miantara menegaskan, dengan adanya kejadian ini, ia akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar masalah ini dapat segera diselesaikan.