Uskup Sumbang Sapi Kurban untuk Umat Muslim Labuan Bajo

Posted on

Uskup Labuan Bajo, Monsinyur (Mgr) Maksimus Regus, menyumbang satu sapi kurban Idul Adha 2025 untuk umat muslim di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Maksimus menyerahkan langsung sapi kurban itu ke Masjid Besar Nurul Falah Wae Mata, Desa Gorontalo, Labuan Bajo.

Pemimpin Gereja Katolik Keuskupan Labuan Bajo itu mengatakan sumbangan hewan kurban ini merupakan bentuk semangat pengorbanan dan kebersamaan antarumat beragama. Menurutnya, makna terdalam dari kurban, yakni ketulusan dan ketaatan kepada Tuhan, serta kepedulian terhadap sesama, khususnya kaum yang membutuhkan. Ini sejalan dengan ajaran gereja Katolik.

“Kurban ini juga sejalan dengan ajaran Gereja Katolik tentang persaudaraan lintas iman sebagaimana ditekankan dalam surat pastoral Fratelli Tutti oleh almarhum Paus Fransiskus,” jelas Maksimus dalam keterangan tertulis, Jumat (6/6/2024) malam.

Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Labuan Bajo, Romo Richardus Manggu, mengatakan semangat Keuskupan Labuan Bajo adalah semangat sinodal, yakni semangat berjalan bersama-sama di dunia sebagai rumah kita bersama.

Tahun ini, ujar dia, Keuskupan Labuan Bajo sepakat, dengan berjalan bersama, akan mencapai kesejahteraan bersama. Harus saling mendukung dan menghargai untuk mencapai tujuan tersebut

“Kami ingin mengaktifkan kekuatan untuk berjalan bersama-sama di Labuan Bajo ini dengan tetap solid dan solder,” ujar Richard.

“Karena itu jangan lihat kecil atau besar yang kami berikan, tetapi lihatlah hati kami yang terbuka, yang mau berada bersama-sama dengan saudara dan saudari umat muslim di Labuan Bajo. Selain itu, kita terus selalu berkomunikasi entah di sini ataupun dalam kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya,” tambah Richard.

Ketua Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Masjid Besar Nurul Falah Wae Mata, Ustaz Arsion, berterima kasih kepada Uskup Labuan Bajo yang telah menyerahkan sumbangan hewan kurban. “Ini tentu sangat berarti bagi seluruh umat muslim Wae Mata,” ujar dia.

Kehadiran rombongan Keuskupan Labuan Bajo, ujar Arsion, juga bagian silaturahmi untuk menjaga persatuan dan merawat persaudaraan.

“Saya pikir Bapak Uskup dan kami sebagai pengurus di Masjid Nurul Falah Wae Mata memiliki tugas yang sama bagaimana kita memberikan pencerahan terhadap umat agar tetap merawat persatuan walaupun di dalam perbedaan,” terang Arsion.

“Mudah-mudahan silaturahmi ini tetap terjalin seterusnya ke depan dengan tugas dan tanggung jawab kita masing-masing,” harap Arsion.