Sebanyak 20 wisatawan korban penipuan agen perjalanan (travel agent) di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), akhirnya bisa plesiran ke Taman Nasional (TN) Komodo sejak 2-4 Juni 2024. Liburan mereka sebelumnya nyaris buyar lantaran telantar di Pelabuhan Marina Labuan Bajo hingga delapan jam.
Mereka berbagi pengalaman menyenangkan kala berkunjung ke destinasi yang tersohor hingga penjuru dunia itu. Ruth Krisnianti Utami, salah satu wisatawan itu, menangis terharu kala menceritakan keindahan TN Komodo.
“Saya di Komodo itu nangis banget, saya main sama anak-anak di Komodo,” ujar Ruth di Pelabuhan Marina Labuan Bajo seusai menyelesaikan trip di TN Komodo, Rabu (4/6/2025). Ruth tak bisa membendung air matanya.
Selama berlibur di TN Komodo, Ruth dan rombongannya mengunjungi Pulau Komodo, Pulau Padar, Long Pink Beach hingga melakukan aktivitas snorkeling di sejumlah spot. Mereka berwisata live on board atau menginap di pinisi.
“Perjalanan kami sangat menyenangkan. Keluarga, semuanya sangat menikmati. Kami snorkeling, kami ngeliat banyak banget apa namanya, ikan-ikan, karang-karangnya sangat cantik,” tutur Ruth.
“Saya kesannya sangat baik, anak saya, keluarga kami sangat mencintai dan sangat-sangat senang melihat apa yang ada di Indonesia. Kami ke Pulau komodo. Pada saat saya ke Pulau komodo, saya bermain bersama anak-anak lokal di Komodo,” imbuh Ruth.
Ruth menuturkan sengaja membawa keluarga suaminya dan keluarganya sendiri ke TN Komodo agar bisa menikmati keindahan Indonesia. Ruth senang karena keluarga besarnya bisa menikmati pengalaman berkesan di TN Komodo walaupun ditipu travel agent.
“Sebenarnya tujuan saya bawa keluarga ke sini untuk kasih lihat mereka bahwa Indonesia itu cantik sekali. Bahwa Indonesia itu banyak rakyat yang sebenarnya dengan tourism, saya harapkan uang-uang turis bisa membantu membangun rakyat-rakyat Indonesia,” terang Ruth.
Rombongan Ruth ditipu travel agent bernama Gratio Tour. Travel agent milik Dominikus itu berkantor di Labuan Bajo. Ruth berharap Domikus ditangkap supaya kejadian serupa tak menimpa wisatawan lain yang berkunjung ke Labuan Bajo.
“Harapan saya juga Dominikus Aliansi itu tertangkap supaya agen-agen lain tidak ada yang berani lagi melakukan hal-hal seperti ini terhadap orang-orangnya sendiri, terhadap saudara-saudaranya sendiri karena biar gimanapun kita ini saudara setanah air. Jadi kalau ada yang mencuri, dia mencuri dari saudaranya,” tegas Ruth dengan mata berkaca-kaca.
Menurut Ruth, kedatangan wisatawan ke TN Komodo bisa memberikan manfaat ekonomi bagi warga lokal. Sangat disayangkan kalau wisatawan tak bisa datang ke sana karena menjadi korban penipuan. Warga lokal di TN Komodo itu jadinya yang rugi.
“Saya lihat ini kalau wisatawan asing uang yang masuk itu ratusan juta nggak nyampe ke tangan anak-anak yang punya mimpi besar (kalau wisatawan ditipu). Harapannya kan dengan turisnya naik, anak-anak kecil ini punya banyak mimpi, mimpi mereka pun bisa tercapai,” ujar Ruth.
“Jadi kemarin saya lihat rakyat-rakyat lokal itu. Harapannya dengan saya ikut tour, uang yang masuk ke pulau-pulau ini bisa sampai ke tangan mereka. Jadi mereka juga bisa menikmati hasil dari tourism ini sendiri,” harap Ruth.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 20 wisatawan tertipu travel agent di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Mereka terdiri dari 13 wisatawan mancanegara (wisman) asal Amerika Serikat (AS) dan tujuh wisatawan nusantara (wisnus).
Para turis itu kemudian telantar di Pelabuhan Marina Labuan Bajo karena pemilik kapal wisata menolak membawa mereka berlayar ke TN Komodo. Musababnya, travel agent yang mengurus perjalanan 20 wisatawan itu belum melunasi pembayaran. Padahal, rombongan wisatawan itu sudah membayar lunas Rp 101 juta kepada travel agent, termasuk untuk biaya sewa kapal wisata.
“Kapal nggak bisa jalan, kita nggak tahu kondisinya bagaimana, Mereka (pihak kapal) tetap kukuh minta Rp 50 juta, mereka tidak bisa tanggung jawab, kami telantar,” kata salah satu wisatawan, Ruth Krisnianti Utami, di Pelabuhan Marina Labuan Bajo, Senin (2/6/2025) sore.
Ruth adalah warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di AS. Ia menikah dengan pria dari Negeri Paman Sam itu. Ruth dan suaminya baru saja melangsungkan pernikahan di Bali beberapa hari lalu. Sebanyak 13 orang turis AS yang telantar itu termasuk suami dan keluarga besar suaminya. Adapun tujuh wisnus adalah keluarga Ruth di Indonesia.
Mereka datang berwisata ke Labuan seusai pernikahan di Bali. Mereka tiba di Labuan Bajo Senin (2/6/2025) pagi dan langsung ke Pelabuhan Marina untuk melanjutkan perjalanan ke TN Komodo. Mereka sudah diberikan boarding pass di pelabuhan Marina oleh pihak kapal, tetapi tiba-tiba batal diberangkatkan.