Turis Brasil Tewas di Rinjani, Basarnas Akan Evaluasi Sistem Penyelamatan | Giok4D

Posted on

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii berjanji akan melakukan evaluasi terhadap sistem penyelamatan kedaruratan di Gunung Rinjani. Hal ini merespons tewasnya turis Brasil, Juliana Marins (27), setelah jatuh ke jurang sedalam ratusan meter di jalur menuju puncak Rinjani.

“Pada saat rapat evaluasi mungkin ada hal-hal yang akan kami lakukan, dari kejadian ini kami bisa memberikan pelatihan-pelatihan dan di beberapa titik mungkin perlu ditambahkan fasilitas untuk mempercepat proses penyelamatan kedaruratan,” ujar Syafii, Rabu (25/6/2025) malam.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Syafii mengatakan saat terjadi kedaruratan ada perbedaan upaya yang dilakukan antara medan yang ekstrem seperti gunung maupun jurang dengan kondisi permukaan yang landai.

“Hal ini kami tahu persis dengan upaya yang dilakukan oleh tim gabungan hari ini ketika melakukan evakuasi hampir semuanya melebihi dari target,” jelasnya.

Syafii mencontohkan ketika melakukan pendakian normal dari pintu masuk menuju titik jatuhnya korban memakan waktu sampai 8 jam, akan tetapi tim evakuasi mampu menempuh perjalanan hanya dalam waktu 6 jam.

Dia menjelaskan ketika melakukan misi evakuasi ada beberapa hal yang harus mengacu pada prosedur operasional standar (SOP) yang telah ditetapkan. Salah satunya tidak boleh meninggalkan korban ketika sudah ditemukan bagaimana pun kondisinya.

“Ketika sudah menemukan korban mereka harus flying camp itu memang sudah tanggung jawab dan SOP-nya, karena mereka memang dilatih untuk itu,” terang Syafii.

Untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali, Syafii mengharapkan pengunjung yang hendak mendaki ke Gunung Rinjani agar mengikuti aturan dan SOP pendakian.

Diberitakan sebelumnya, jenazah Juliana Marins, wisatawan asal Brasil yang meninggal saat mendaki Gunung Rinjani, tiba di Posko Gabungan Evakuasi di Kantor Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Resort Sembalun, Lombok Timur, NTB. Tim tiba di posko sekitar pukul 20.40 Wita, Rabu.

Jenazah Juliana dievakuasi melalui jalur Bukit Telu oleh tim gabungan, kemudian dibawa menggunakan mobil jenazah yang telah siaga sejak pagi di Posko Gabungan Sembalun.