Terus Menggema Penolakan Calon Dubes AS Pendukung Israel di Malaysia

Posted on

Gelombang penolakan terhadap Nick Adams sebagai calon Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Malaysia terus bergema. Tokoh konservatif AS itu ditolak lantaran dikenal sebagai pendukung Israel dan penyebar kebencian terhadap Islam.

Ketua Pemuda Partai Islam SeMalaysia (PAS) untuk wilayah Selangor, Mohamed Sukri Omar, menyebut penunjukan Adams sebagai Dubes AS untuk Malaysia sebagai penghinaan. Menurutya, Adams secara terbuka menyebarkan kebencian terhadap Islam dan mendukung rezim kolonial Zionis tanpa pertimbangan.

“Penunjukan ini merupakan penghinaan terhadap kepekaan rakyat Malaysia. Jika pemerintah tetap diam atau menerima penunjukan ini, akan dianggap mengkhianati keteguhan rakyat dalam mendukung perjuangan Palestina,” ujar Mohamed Sukri Omar dikutip dari infoNews, Kamis (17/7/2025).

Ketua Biro Internasional Amanah Youth, Mus’ab Muzahar, juga menyebut pencalonan Adams sebagai penghinaan terhadap martabat dan kebijakan luar negeri Malaysia. Menurutnya, narasi yang digunakan Adams di media sosial penuh dengan pesan kebencian.

“Nick Adams bukanlah diplomat atau negarawan. Dia hanyalah seorang propagandis sayap kanan, pendukung setiap Trump, dan pendukung vokal rezim Zionis Israel,” kata Muzahar.

“Retorikanya di media sosial penuh dengan kebencian, rasisme, dan sentimen Islamofobia, yang jelas menyimpang dari semangat hubungan bilateral yang matang,” imbuhnya.

Komentar masa lalu Adams di media sosial dan dukungannya untuk Israel telah memicu seruan agar pemerintah Malaysia menolak pengangkatannya. Salah satunya unggahan di akun X pada 2024. Kala itu, Adams mencuit: “Jika Anda tidak mendukung Israel, Anda mendukung teroris!”

Unggahan lainnya yang diduga ditulis Adams pada tahun yang sama, menyebutkan bahwa dia mengkelaim telah memastikan seorang pelayan dipecat karena memakai pin “Free Palestine”. Unggahan yang banyak dikutip oleh kelompok pro-Palestina itu saat ini tidak dapat ditemukan di media sosial X.

Para mantan menteri serta kalangan politikus senior dan politikus muda lintas partai di Malaysia juga menolak penunjukan Adams. Mantan Menteri Hukum Zaid Ibrahim dan mantan Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mendesak pemerintah Malaysia menentang penugasan Adams oleh Trump.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan penunjukan Adams sebagai Duta Besar AS untuk Malaysia pekan lalu. Trump memuji Adams yang sebelumnya pemengaruh sayap kanan itu dan menyebutnya sebagai patriot yang luar biasa.

Sejauh ini, belum ada tanggapan dari Adams maupun Kedutaan AS di Kuala Lumpur atas suara-suara penolakan tersebut. Diketahui, penunjukan Adams sebagai Duta Besar AS untuk Malaysia masih perlu dikonfirmasi oleh Senat AS sebelum dia bisa secara resmi menduduki jabatan tersebut.

Adams merupakan pria berusia 40 tahun kelahiran Australia. Namun, ia memperoleh kewarganegaraan AS pada 2021 lalu.

Artikel ini telah tayang di infoNews. Baca selengkapnya

Komentar Masa Lalu Adams