100 hari kepemimpinan Bupati I Nyoman Sutjidra dan Wakil Bupati Gede Supriatna mencatat sejumlah capaian strategis dalam pembangunan Kabupaten Buleleng. Sejak dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025, pasangan ini mengusung visi “Buleleng PATEN” (Produktif, Adaptif, Tuntas, Emansipatif, Nyata) dan mulai menunaikan janji kerja melalui program konkret di berbagai sektor.
Adapun pencapaian 100 hari kerja Sutjidra-Supriatna yakni dalam bidang seni budaya. Revitalisasi kesenian tradisional menjadi program prioritas Sutjidra-Supriatna.
Pementasan mingguan Gong Kebyar, Janger Kolok, dan seni legendaris lainnya dijadikan strategi menarik wisatawan. Seni Budaya lokal yang legendaris menjadi jiwa dalam setiap kegiatan masyarakat di Buleleng.
“Dengan panggung rutin setiap minggu, kami beri napas panjang bagi pelaku budaya sekaligus magnet pariwisata,” ujar Sutjidra saat konferensi pers di Rumah Makan Ranggon Sunset, Minggu (1/6/2025).
Kedua, layanan darurat dan kesehatan. Bidang kesehatan juga tidak luput dari program 100 hari kerja Sutjidra-Supriatna. Program ambulans jenazah gratis telah melayani 71 warga tidak mampu sejak Februari 2025.
Program ini sebagai wujud keadilan sosial. Tidak boleh ada keluarga yang terbebani biaya pemulangan jenazah. Selain itu, dua unit tambahan Buleleng Emergency Service (BES) senilai Rp1 miliar juga diperkuat untuk respons darurat.
“Universal Health Coverage (UHC) juga tetap dijamin tanpa potongan sehingga masyarakat khususnya bagi warga tidak mampu tetap merasakan manfaatnya,” kata Sutjidra.
Ketiga, pertanian berkelanjutan yakni insentif revolusioner. Guna melindungi lahan pertanian dari alih fungsi, Pemkab Buleleng memberikan insentif pajak 90% bagi pemilik Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Dari 26.283 wajib pajak LP2B (nilai ketetapan awal Rp2,4 miliar), pengurangan pokok pajak sebesar 90% telah memberikan diskon total Rp 2,167 miliar.
Dengan demikian, total pajak yang ditagihkan hanya Rp 247,8 juta. Kebijakan ini diharapkan mendukung ketahanan pangan sekaligus menguatkan potensi agrowisata.
Keempat di bidang pendidikan dan penataan kota. Sutjidra mengungkapkan program yang segera akan dilaksanakan adalah bantuan paket seragam, tas, sepatu dan kaos kaki. Sebanyak 5.305 dari keluarga tidak mampu di jenjang TK-SMP akan menerima bantuan ini.
Total anggaran yang disiapkan adalah Rp 6,6 miliar. Begitu juga dengan proyek penataan kota menyasar kawasan heritage dan pemasangan 25 lampu tenaga surya di Jalan Udayana dengan anggaran Rp 1,4 miliar.
“Tugu Singa Ambara Raja akan jadi ikon baru rekreasi modern yang estetis,” ungkapnya.
Terakhir ada kemudahan investasi. Mal Pelayanan Publik (MPP) kini integrasikan 205 jenis layanan dari 23 instansi. Kemudahan berinvestasi akan terus diupayakan untuk menarik investor datang ke Buleleng. Buleleng Paten bukan hanya jargon kosong. Semua capaian 100 hari ini bukti kolaborasi masyarakat dengan birokrasi.
“Ke depan, partisipasi warga akan lebih kami tingkatkan,” tutup Sutjidra.