Sistem Nontunai di Taman Rekreasi Pulau Dewata

Posted on

Bali Zoo merupakan salah satu objek wisata yang sudah menggunakan sistem nontunai. Kebun binatang seluas 12 hektare tersebut menerapkan pembayaran nontunai sejak pandemi COVID-19.

“Sejak masa pandemi COVID-19, Bali Zoo mulai menerapkan sistem transaksi nontunai sebagai langkah pencegahan penyebaran virus melalui kontak fisik, khususnya dalam penggunaan uang tunai,” ungkap Head of Public Relations Bali Zoo, Emma Kristiana Chandra.

Selain Bali Zoo, Emma melanjutkan, Bali Farm House juga menerapkan sistem nontunai meski baru setahun beroperasi. Bali Zoo dan Bali Farm House dikelola oleh badan usaha yang sama, CV Bali Harmoni.

Emma menuturkan sejumlah bank seperti BRI, BCA, dan BRI bekerja sama dengan Bali Zoo dan Bali Farm House untuk sistem nontunai. Kini, lebih dari 90 persen pengunjung Bali Zoo menggunakan metode pembayaran nontunai dalam berbagai aktivitas seperti pembelian tiket, makanan, hingga suvenir.

Emma menerangkan terdapat sejumlah manfaat dalam penerapan sistem nontunai di Bali Zoo dan Bali Farm House. Misalkan, pelancong jadi lebih praktis saat membayar. “Pembayaran menjadi lebih cepat, efisien, dan aman,” tuturnya.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjokorda Bagus Pemayun mendorong tempat rekreasi di Pulau Dewata untuk menerapkan pembayaran nontunai. Dispar berharap seluruh tempat wisata di Bali bisa menerapkan nontunai pada tahun ini.

Dispar sudah menyosialisasikan pentingnya penerapan nontunai kepada taman rekreasi. “Kami sosialisasikan melalui PUTRI (Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia), termasuk sosialisasi Kadispar se-Bali,” ungkapnya, Selasa (8/4/2025).

Direktur Utama BRI, Sunarso, memperkuat ekosistem BRImo sebagai salah satu strategi transformasi digital untuk memberikan berbagai kemudahan masyarakat dalam bertransaksi.

“Tercatat, sampai akhir September 2024, pengguna BRImo telah mencapai 37,1 juta, tumbuh 24,7% year on year (yoy). Nilai transaksi melalui BRImo pun naik signifikan mencapai Rp 4.034,9 triliun, tumbuh 35,2% yoy,” ungkapnya dikutip dari infoFinance beberapa waktu lalu.

Regional CEO BRI Denpasar, Hery Noercahya, mengatakan bank pelat merah itu berupaya mendorong sistem nontunai. BRI Denpasar menargetkan pertumbuhan pengguna QRIS pada 2025 mencapai 34.103 pengguna. “Di mana target pertumbuhan QRIS 80 persen ada di Bali, 10 persen di NTT, dan 10 persen di NTB,” imbuhnya.