Sidang antimonopoli terhadap perusahaan raksasa teknologi Meta resmi dimulai di Washington pada Senin waktu setempat. Dalam sidang ini, Meta terancam dipaksa menjual dua platform besarnya, WhatsApp dan Instagram (IG), jika terbukti melakukan praktik antipersaingan.
Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (FTC) menuduh Meta secara ilegal mematikan persaingan dengan cara mengakuisisi dua rival utama mereka lebih dari satu dekade lalu.
“Mereka memutuskan persaingan terlalu ketat dan akan lebih mudah untuk membeli pesaing daripada bersaing dengan mereka,” kata pengacara FTC, Daniel Matheson, dilansir dari infoINET, Selasa (15/4/2025).
Meta membantah tuduhan tersebut. Pengacara Meta, Mark Hansen, menyatakan akuisisi Instagram dan WhatsApp dilakukan untuk mengembangkan layanan dan memperbaiki pengalaman pengguna bersama Facebook.
FTC menilai nilai akuisisi Instagram yang mencapai USD 1 miliar pada 2012 terlalu tinggi dan mencurigakan. Dua tahun kemudian, Meta kembali menggelontorkan dana USD 19 miliar untuk membeli WhatsApp.
“Argumen FTC adalah akuisisi Instagram merupakan cara menetralkan ancaman persaingan yang meningkat terhadap Facebook,” ujar pakar hukum antimonopoli, Rebecca Haw Allensworth.
Allensworth juga menyoroti pernyataan CEO Meta Mark Zuckerberg dalam sejumlah email yang dianggap memperkuat dugaan monopoli. “Dia mengatakan lebih baik membeli daripada bersaing. Sulit mendapatkan yang lebih harfiah dari itu,” katanya.
Dalam persidangan, Matheson turut mengungkap isi memo Zuckerberg pada 2012 yang menyebut pentingnya menetralkan ancaman dari Instagram. Sementara itu, Meta berkukuh langkah akuisisi mereka sah dan memberi nilai tambah bagi pengguna.
“Akuisisi untuk meningkatkan dan menumbuhkan, tidak pernah dianggap melanggar hukum,” ujar Hansen. Ia juga menambahkan Meta tetap menghadapi persaingan ketat dari aplikasi lain seperti TikTok, X (dulu Twitter), YouTube, dan iMessage.
Zuckerberg sendiri sudah memberikan kesaksian. Ia mengatakan alasan utama pembelian Instagram adalah karena teknologi kameranya yang canggih, bukan untuk menyingkirkan persaingan. Menurutnya, Instagram bisa berkembang besar justru karena digarap ulang oleh tim Meta.
Jika FTC menang, Meta kemungkinan besar harus memisahkan diri dari WhatsApp dan Instagram. Kondisi ini akan memukul bisnis iklan Meta, yang selama ini sangat bergantung pada 3,3 miliar pengguna aktif harian di seluruh platformnya.
Tahun lalu saja, pendapatan iklan Meta mencapai lebih dari USD 160 miliar, menjadikan platform ini salah satu mesin penghasil uang terbesar di dunia digital.
Artikel ini telah tayang di infoINET. Baca selengkapnya