Sejumlah petani di Subak Abasan, Desa Sembung, Kecamatan Mengwi, Badung, terancam gagal panen lantaran tanaman padi mereka diserang hama wereng hijau. Para petani sudah menyemprotkan obat-obatan antihama, tapi belum berhasil.
Salah seorang petani, Ketut Jolang, khawatir panen kali ini hasilnya tidak maksimal. Menurutnyam kualitas gabah bisa saja tidak bagus lantaran lahan sawah mereka yang baru berumur 30 hari sudah diserang wereng hijau.
“Sudah diserang hama sejak 20 hari lalu. Jadi waktu itu umurnya sekitar 30 hari dari masa tanam. Luas lahan saya 60 are dan yang kena setengahnya,” tutur Jolang, Minggu (18/5/2025) siang.
Akibat serangan wereng, pertumbuhan padi terganggu. Daun memutih dan pangkal batang hingga akarnya menjadi merah sehingga pertumbuhan menjadi lambat dan buah padi menjadi tidak berisi.
“Sekarang dengan ada hama ini (hasil panen) masih teka-teki. Sebenarnya kalau hasil panen bagus, satu are itu bisa dapat gabah 70 kilogram,” kata Jolang, seraya menyebutkan kejadian itu sudah disampaikan kepada ketua kelompok tani setempat.
Ketut Herman Budiasa, petani lainnya, mengatakan fenomena serangan wereng hijau ini yang terparah dari beberapa kali kejadian sebelumnya. Menurutnya, penyuluh dari Dinas Pertanian Badung sudah memberikan obat, tetapi hama belum bisa dibasmi penuh.
“Selain wereng ini, kami juga harus menghadapi serangan tikus, lumayan banyak. Kalau mati sudah pasti kalau tidak ditangani. Sebelumnya sudah diberi obat tapi belum pas mungkin,” kata Herman.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kabupaten Badung, I Wayan Wijana, mengatakan sudah menurunkan Tim Unit Reaksi Cepat untuk menindaklanjuti pengaduan petani Subak Abasan. Ia mengakui ada laporan serangan hama yang menyerang tanaman padi.
“Pengendalian wereng hijau kami lakukan melalui pemberian pestisida applaud dan baycarb dan dilakukan dengan menggunakan teknologi drone sprayer. Kapasitas penyemprotan kurang lebih mencakup lahan 1 hektare,” jelas Wijana.
Menurutnya, para petani sudah diberikan bantuan pestisida untuk luas lahan 6 hektare di Subak Abasan. Ia berjanji akan meninjau lagi laporan petani yang lahan padinya masih diserang hama melalui petugas khusus organisme pengganggu tanaman (OPT) Disperpa Badung.