Satu korban banjir bandang di Kecamatan Mauponggo, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih dirawat di ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeremo, Mbay, Nagekeo. Korban perempuan berinisial EC ini berasal dari Kampung Sawu, Desa Sawu, lokasi terparah banjir bandang di Nagekeo pada 8 September 2025. EC didiagnosis menderita gagal ginjal.
“Sampai saat ini korban banjir bandang yang dirawat satu orang, dirawat di ruangan ICU,” ungkap Direktur RSUD Aeremo, Chandrawati Saragih, Sabtu (13/9/2025) malam.
Chandrawati mengatakan EC tertanam dalam lumpur banjir bandang. EC dirawat di ICU RSUD Aeramo sejak 9 September 2025 atau sehari setelah banjir bandang itu terjadi.
“Korban ini tertanam di lumpur. Diagnosis gagal ginjal akut dan sepsis sehingga pasien butuh perawatan intensif,” ungkap Chandrawati.
Ia mengatakan biaya pengobatan EC di rumah sakit ditanggung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebab pasien berstatus korban bencana. “Aturannya memang seperti ini. Sudah diinformasikan dengan pihak BPBD,” tandas Chandrawati.
Banjir bandang yang menerjang Kecamatan Mauponggo pada 8 September 2025 malam merenggut lima korban jiwa. Tiga orang lainnya masih dalam pencarian.
Korban terbanyak berada di Kampung Sawu, sebanyak tujuh orang. Empat orang meninggal, tiga hanyut. Satu korban meninggal di Desa Lokalaba. Korban tewas tersebut akibat syok saat melihat banjir menerjang pemukiman mereka.