Sapi Kurban Prabowo: 772 Kg di Buleleng hingga NTT Dapat 30 Ekor | Info Giok4D

Posted on

Presiden Prabowo Subianto membeli sejumlah sapi kurban berukuran jumbo untuk disumbangkan pada Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. Sapi-sapi tersebut dibeli dari peternak lokal di Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Total terdapat puluhan ekor sapi yang dibagikan ke berbagai daerah di tiga provinsi tersebut. Berikut rangkumannya.

Beli Sapi Rp 75 Juta Berbobot 772 Kg di Buleleng

Salah satu sapi kurban yang dibeli Prabowo berasal dari peternak di Kabupaten Buleleng, Bali. Sapi Bali jantan seberat 772 kilogram (kg) itu merupakan milik Ketut Sukata (55), warga Desa Petandakan, Kecamatan Sukasada.

Pria berusia 55 tahun itu merasa senang sapi miliknya dibeli oleh Prabowo. Sapi itu dibeli seharga Rp 75 juta. Transaksi pembelian sapi sudah beres pada Selasa (27/5/2025).

“Rasanya senang, Pak, bangga juga,” kata Sukata, Rabu (28/5/2025).

Dia juga merasa bangga karena ini bukan pertama kali sapi hasil ternaknya dibeli oleh presiden. Sebelumnya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) juga pernah membeli sapinya. Saat itu bobot sapi yang dibeli seberat 632 kg.

“Dulu juga senang. Tapi yang sekarang lebih istimewa. Lebih berat, lebih mahal, dan lebih bikin bangga,” ujarnya.

Sapi bali jantan ini telah dipelihara oleh Sukata sejak masih kecil sekitar 4,5 tahun lalu. Menurutnya, sapi tersebut akan diberikan ke Masjid Jami Safinatusalam, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada.

Ia menyebut Dinas Pertanian Provinsi Bali sudah datang langsung untuk mengecek kondisi sapi. Pemeriksaan kesehatan, bobot, hingga kelengkapan dokumen dilakukan secara ketat. Hasilnya, sapi tersebut lolos dan dinyatakan sehat hingga dibeli oleh Presiden Prabowo.

“Ini pertama kalinya saya jual sapi semahal itu. Biasanya paling Rp 30 sampai Rp 40 juta. Tapi ya karena ini ukuran jumbo, dan apalagi untuk Presiden, ya saya senang banget,” katanya.

Ia mengatakan sapi tersebut akan diserahkan kepada masyarakat muslim di Desa Pegayaman sebelum Idul Adha.

“Kira-kira antara tanggal 6 itu sudah diambil. Pakai kurban di Pegayaman,” pungkasnya dengan semringah.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Mataram Kebagian Sapi Kurban Prabowo Berbobot 6 Kuintal

Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), kebagian seekor sapi kurban dari Presiden Prabowo Subianto menjelang Idul Adha 2025. Sapi dengan bobot berkisar 600 kg atau enam kuintal itu berjenis sapi bali.

“Tahun ini ada kebijakan baru, kalau tahun-tahun sebelumnya sapi dari presiden, satu provinsi satu sapi, tapi sekarang tiap kabupaten/kota juga dapat. Jadi tahun ini ada satu sapi (yang akan dikurbankan) Pak Presiden Prabowo Subianto di Mataram,” kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram, Amir Wisuda, saat dikonfirmasi di Mataram, Senin (26/5/2025).

Menurut Amir, sapi kurban milik Prabowo akan didistribusikan kepada warga Mataram saat Idul Adha. “Sapi kurban (milik Prabowo) akan didistribusikan di Masjid Nurul Yakin, Bertais, Kota Mataram. Berat sapinya sekitar 600 kilogram lebih,” jelas Amir.

Total sapi kurban dari Presiden Prabowo Subianto di NTB berjumlah 12 ekor. Perinciannya, satu ekor sapi didistrisbusikan ke Pemprov NTB, dan 11 ekor lainnya untuk masing-masing kabupaten/kota.

“Karena tahun ini ada perbedaan, jadi total sapi Presiden di NTB ada 12 ekor. Satu sapi yang rutin di provinsi, dan 11 ekor di masing-masing kabupaten/kota, termasuk di Kota Mataram. Pemilik sapi yang dibeli dan akan dikurbankan Pak Presiden di Idul Adha nanti, atas nama Mujitahid, asal Gubuk Mamben,” tandasnya.

Sapi kurban Prabowo di NTT klik halaman berikutnya

Sapi Peternak di Lombok Timur Dibeli Prabowo Rp 75 Juta

Sumardan (55), peternak sapi asal Desa Aik Dewa, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur, NTB, mengaku bangga karena salah satu sapinya dibeli Presiden Prabowo Subianto untuk hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 2025. Sapi jenis simental milik Sumardan itu akan diserahkan ke panitia kurban Masjid Agung Al-Mujahidin Selong.

Meski berat melepas sapi kesayangannya, ia rela menjualnya karena pembelinya adalah orang nomor satu di Indonesia. Ia pun memberikan harga khusus.

“Sebenarnya dengan harga Rp 75 juta itu masih terbilang murah, tapi karena Pak Prabowo yang beli, jadi saya kasih murah nggak apa-apa, saya merasa bangga,” kata Sumardan Semringah ketika ditemui infoBali di kandang sapi miliknya, Jumat (30/5/2025).

Sapi yang ia beri nama Dogong itu dirawat dengan penuh kasih selama tiga tahun. Ia rutin memberi pakan dan bahkan memandikan Dogong hingga tiga kali sehari.

Sumardan sempat berat hati menjual Dogong, tapi niat tulusnya kepada Prabowo membuatnya mantap melepas sapi tersebut. “Kalau bukan Pak Prabowo yang beli, saya tidak mau jual,” bebernya.

Uang hasil penjualan sapi berukuran 800 kg lebih itu akan digunakan untuk membeli sapi simental lainnya. Ia berharap Istana kembali membeli hewan kurban darinya tahun depan.

“Kalau tahun depan Pak Prabowo beli sapi saya lagi, rencananya untuk saya pakai umroh,” ujar Sumardan.

Prabowo Sumbang 30 Sapi Kurban ke NTT

Prabowo memberikan sebanyak 30 sapi untuk kurban Idul Adha ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Satu sapi diberikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT dan 29 lain disebar kepada 22 kabupaten/kota.

“Tahun ini, Pak Presiden Prabowo berikan bantuan kepada masyarakat NTT sebanyak 30 ekor sapi. Jadi tahun ini, semua kabupaten/kota dapat, termasuk dengan provinsi,” kata Kepala Dinas (Kadis) Peternakan NTT, Yohanes Oktovianus, melalui sambungan telepon, Jumat (30/5/2025).

Pemprov NTT mendapatkan sapi yang paling berat, yakni berbobot 911 kg dengan jenis aberdeen angus. Sedangkan beberapa jenis sapi lain, seperti limousin, simental, brahman, ongole, dan Bali diberikan untuk 22 kabupaten dan kota di NTT.

Yohanes bersyukur dengan pemberian 30 sapi dari Prabowo kepada NTT. Sebab, jumlah ini lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Kami patut bersyukur tahun ini karena Pak Presiden berikan bantuan kepada masyarakat sapi kurban di Hari Raya Idul Adha,” ungkap Yohanes.

Yohanes menjelaskan pemesanan sapi kurban presiden dilakukan langsung dari Sekretariat Presiden (Setpres) dengan para pemilik sapi. Sapi-sapi itu juga dibeli dari peternakan lokal di NTT. “Semuanya sapi terbaik,” terangnya.

Kesehatan sapi-sapi kurban dari Prabowo itu selalu dipantau oleh para dokter hewan. Sedangkan perawatan sapi menjadi tanggung jawab penjual hingga hari sebelum penyembelihan.

“Perawatannya khusus, kesehatannya dipantau oleh dokter hewan. Dinas Peternakan Provinsi NTT dan kabupaten/kota hanya memfasilitasi untuk mencari ternak,” tambah Yohanes.

Yohanes mengungkapkan tujuh kabupaten di NTT menerima dua ekor sapi kurban sekaligus dari Prabowo. Kabupaten itu adalah Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, Sumba Barat Daya (SBD), Sabu Raijua, Manggarai Barat, dan Manggarai Timur.

Tambahan tujuh ekor sapi ini, kata Oktavianus, karena keterbatasan sapi lokal yang memenuhi syarat berat minimal dari pemerintah pusat. Sesuai ketentuan dari pemerintah pusat, sapi kurban presiden harus memenuhi syarat ketat salah satunya bobot minimal 800 kg.

“Aturan dari Setpres itu hewan kurban harus jantan, sehat, tidak cacat, tidak dikebiri, cukup umur, dan bobotnya minimal 800 kilogram. Dan untuk tujuh kabupaten tersebut, tidak ada sapi yang mencapai bobot tersebut, maka diberikan dua ekor sapi untuk memenuhi bobot yang standar dari setpres,” tutur Yohanes.

Yohanes menegaskan keterbatasan sapi yang memenuhi syarat ini menjadi catatan bagi pemerintah kabupaten/kota untuk meningkatkan produksi ternak. Menurutnya, perlu kerja sama dan kolaborasi antara Dinas Peternakan NTT, kabupaten/kota, serta peternak dalam meningkatkan produksi dan produktivitas ternak.