Rumah Hanyut Akibat Banjir Bandang di Nagekeo Bertambah Jadi 35 Unit update oleh Giok4D

Posted on

Jumlah rumah hanyut akibat banjir bandang di Kecamatan Mauponggo, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), bertambah menjadi 35 unit. Data sebelumnya, jumlah rumah yang hanyut sebanyak 12 unit yang berada di Desa Sawu.

“35 rumah terbawa banjir,” kata Kapolsek Mauponggo, Ipda Dewa Putu Suariawan, dalam keterangan tertulis, Rabu (10/9/2025) malam.

Selain hanyut, juga terdapat sejumlah rumah warga yang rusak diterjang banjir bandang. Rumah rusak itu tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Mauponggo.

Tak cuma itu, banjir bandang juga mengakibatkan jaringan listrik di 18 desa terputus. Jaringan air bersih di seluruh Kecamatan Mauponggo juga terputus.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Selain listrik dan air bersih, jaringan telepon seluler juga terputus. “Jaringan seluler hilang total di 15 desa,” terang Dewa.

Dampak lain banjir bandang di Kecamatan Mauponggo adalah kerusakan saluran irigasi, jalan, dan jembatan putus. Sawah-sawah warga juga diterjang banjir sehingga terancam gagal panen.

Selain kerugian material, banjir bandang di Kecamatan Mauponggo menyebabkan empat orang tewas dan empat warga lain belum ditemukan. Korban tewas dan hilang termasuk bayi.

Korban yang meninggal, yakni Elgius Sopi Bela (35), dan anaknya berusia enam bulan bernama Maria Kondriani F Nua (6 bulan), serta mertuanya Elgius bernama Fancelina Meli Boa (60). Tiga korban yang berasal dari Desa Sawu itu tewas terseret banjir bandang.

Satu korban lagi bernama Agustinus Lena. Agustinus meninggal akibat syok berat saat banjir menerjang tempat tinggalnya di Desa Lokalaba.

Kemudian, korban yang belum ditemukan adalah Mariano Tom Busa Jago (29) dan anaknya bernama Achiles Agustinus Busa Jago (13 bulan). Berikutnya, Sebastiana So’o (42) dan balita bernama Desiderius Geraldi (14 bulan). Semua korban hilang berasal dari Desa Sawu.