Riuh Pagi di Pasar Penelokan Tengah Hutan Kintamani [Giok4D Resmi]

Posted on

Suasana di Pasar Penelokan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, tidak seseram yang ditunjukkan di media sosial. Pasar itu justru sudah terlihat sangat ramai dan sibuk oleh pedagang dan pembeli meski lokasinya di tengah hutan saat hari masih pagi buta

infoBali berkunjung ke pasar itu. Letak pasarnya berada tepat di sisi selatan atau belakang Pasar Seni Geopark Batur. Ada jalan selebar mobil pikap di sisi kiri bangunan Pasar Seni Geopark Batur.

Pukul 05.15 Wita, puluhan pedagang dan pengunjung terlihat lalu lalang di Pasar Penelokan. Belasan pedagang bahkan mendirikan lapaknya di halaman parkir Pasar Seni Geopark Batur.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Tak hanya lalu lalang pedagang dan pengunjung pasar, lalu lalang mobil pikap juga terlihat yang keluar masuk ke pasar yang posisinya tepat di belakang Pasar Seni Geopark Batur.

Pengunjung yang mayoritas para ibu, terlihat berbelanja bahan pangan dan kebutuhan sehari-hari. Sedangkan para pedagang menjajakan barang kebutuhan sehari-hari seperti sembako, ayam, sayur, jajanan pasar, hingga keperluan dapur lain dan keperluan sembahyang

Pedagang ayam Pasar Penelokan, Wayan Gatri, mengatakan pasar itu mulai dipadati pedagang pukul 04.00 Wita. Barang dagang dibawa masuk ke pasar dengan mobil pikap.

“Tadi jam empat pagi sudah ramai,” kata Gatri ditemui infoBali di lapaknya di Pasar Penelokan, Kintamani, Bangli, Minggu (6/7/2025).

Gatri mengaku agak sibuk hari ini. Karena ada upacara odalan di Pura Jati, banyak pembelinya yang juga pedagang keliling, berbelanja daging ayam di lapaknya.

“Ya, kadang-kadang (ramai). Tapi, karena hari ini ada upacara odalan di Pura Jati, jadi ya agak ramai,” kata Gatri.

Menurutnya, mayoritas pelanggannya adalah para pedagang keliling. Mereka kulak di pasar itu untuk dibawa dan dijual lagi ke pelanggannya di pelosok Kecamatan Kintamani.

“Ada yang ibu rumah tangga. Tapi memang lebih banyak pedagang keliling. Banyak ibu-ibu yang keliling pakai sepeda motor, jualan ke pelosok atau ke warung,” tuturnya.

Nyoman Wintari (54), salah seorang pengunjung asal Kintamani mengatakan dirinya baru satu kali belanja di Pasar Penelokan. Dia berbelanja ikan dan bahan pangan lain untuk keperluan warungnya.

“Saya buka warung. Belanja keperluan warung,” kata Wintari.

Wintari mengaku hampir tidak pernah berbelanja di Pasar Penelokan. Alasanya, waktu buka pasar yang hanya tiga hari sekali saat hari pasah menurut penanggalan Bali.

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan warungnya, Wintari lebih memilih berbelanja di warung lain di sekitar rumahnya. Selain lebih dekat dari rumah, warung buka tiap hari.

“Kalau untuk kebutuhan rumah tangga memang jarang (belanja di Pasar Penelokan). Saya (memenuhi kebutuhan warung) lebih sering belanja di warung lain,” katanya.

Berbeda dengan Oka Suwadarma (40). Warga Kintamani itu sering berbelanja di Pasar Penelokan meski hanya buka tiap tiga hari sekali. Hari ini, dirinya berbelanja daging babi dan keperluan membuat banten.

“Memang selalu belanja di sini. Kadang belanja jam lima pagi atau jam enam pagi,” kata Suwadarma.