Ribuan Sapi Lemas di Pelabuhan Gili Mas, BPBD Kirim 3 Tangki Air

Posted on

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengirimkan tiga tangki air untuk ribuan ekor sapi di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat. Ribuan ternak sapi itu lemas saat menunggu jadwal keberangkatan menuju Jakarta dan sekitarnya. Beberapa hari terakhir, terjadi penumpukan kendaraan di pelabuhan yang berimbas pada antrean penyeberangan.

“Kami kolaborasi bersama Damkar Lobar dan Polres Lobar untuk mengirimkan air bersih (untuk ternak sapi yang ada) di Lembar dan di Gili Mas. Termasuk juga kolaborasi dengan Damkar KSB, untuk memberikan air bersih di Pelabuhan Pototano. Untuk air, kami pakai standar air PDAM, sehingga kami pastikan aman,” ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD NTB Ahmadi saat diwawancarai di kantor Gubernur NTB, Senin (21/4/2025).

Ahmadi juga memastikan sopir-sopir pengangkut hewan ternak itu mendapatkan air bersih dan keperluan lain. Sebab, antrean panjang membuat mereka kelelahan.

“Orangnya juga kami berikan air dan lain-lain (agar tidak lemas). Kami kirim tiga tangki air yang berisikan 5 ribu liter, kalau dikalikan jadi 15 ribu liter air yang kami kirim,” jelas Ahmadi.

Menurut Ahmadi, pengiriman air kepada ribuan ternak yang sedang kehausan dan lemas merupakan bentuk kepedulian Pemprov NTB. Pasalnya, para ternak ini memberikan kontribusi ekonomi yang besar bagi NTB.

“Produk (ternak) ini kan terjual ke luar daerah, itu kan ratusan miliar perputaran uang dari ekonomi ternak. Jadi sudah kewajiban kami di provinsi untuk memberikan fasilitas air minum dan lain-lain,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) NTB Lalu Mohammad Faozal menjelaskan selain pasokan air, pihaknya juga mengirimkan pakan tambahan untuk sapi-sapi ternak di Pelabuhan Gili Mas.

“Kami sudah mengirimkan pasokan air dan mencari pakan tambahan untuk ternak. Sebenarnya ini di luar tanggung jawab kami, tapi sebagai bentuk kepedulian kepada para peternak, kami tetap turun tangan,” kata Faozal di Mataram, Senin.

Pemprov NTB Klaim Hanya 2 Sapi yang Mati

Pemprov NTB menampik sapi yang mati di Gili Mas mencapai 12 ekor. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) NTB Muhamad Riadi mengatakan hanya dua ekor sapi mati lemas karena kelelahan menunggu antrean untuk menyeberang.

“Sampai data per hari Minggu kemarin, hanya dua ekor sapi yang mati pada hari Jumat. Sementara, empat ekor sapi lainnya hanya kram otot, sehingga tidak bisa berdiri. Nggak benar itu, nggak ada yang mati (sampai 12 ekor). Sapi itu mati karena terlalu padat juga (di dalam truk),” kata Riadi saat dihubungi infoBali, Senin.

Riadi membenarkan terjadi antrean panjang dan penumpukan truk pengangkut sapi dari Bima dan Dompu di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat, sejak Minggu pagi. Kondisi itu ditambah dengan minimnya jumlah kapal di Pelabuhan Gili Mas.

“Sebenarnya itu idealnya mereka berangkat 12 (April), tapi ini mulai Rabu (16) dia bergerak, kalau dia bertahap kan tidak terjadi penumpukan. (Untuk sementara) baru berangkat 46 (truk pengangkut sapi),” jelasnya.

Diketahui, satu kapal besar memiliki kapasitas hingga 50 truk, sementara satu kapal berukuran kecil berkapasitas 17 truk.

“Untuk penambahan kapal (agar mempercepat pengiriman sapi) kami sudah lakukan Zoom Meeting dan sedang mencarikan solusinya. Masalahnya semua orang pakai (kapal) di saat yang bersamaan, Kupang, Lampung, hingga Gorontalo juga pakai. (Untuk saat ini) kami mempercepat kapal yang bolak-balik, yang mestinya 38 jam, jadi diperpendek beberapa jam, itu upaya yang dilakukan (Pemprov NTB saat ini),” beber Riadi.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Lalu Mohammad Faozal mengeklaim antrean panjang ratusan truk pengangkut sapi yang terjadi di Pelabuhan Pototano, Sumbawa maupun Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat sudah ditangani.

“Antrean panjang di Pototano sudah ditangani, dalam satu malam sekitar 17 ribu ekor sapi sudah dikirim. Saya secara langsung memerintahkan penambahan armada di Pototano dan di Gili Mas,” kata Faozal, Senin.

Senada dengan Riadi, Faozal membantah kabar 12 ekor sapi mati akibat kelelahan. “Tidak benar jumlahnya 12 ekor, berdasarkan laporan di lapangan hanya ada 2 ekor sapi yang mati,” jelas mantan Kadispar NTB tersebut.

Faozal menuturkan penyebab terjadinya penumpukan pengiriman sapi di Pelabuhan Gili Mas ialah karena tidak adanya jeda dalam proses pengangkutan.

“Pengiriman ini harusnya diatur, tidak bisa semua dilakukan serentak. Kapal juga tidak semuanya bisa memuat sapi. Ada kapal penumpang, ada kapal barang. Ini harus dibagi dengan bijak,” tandasnya.

Berdasarkan data Dishub NTB, jumlah truk yang terparkir di Pelabuhan Gili Mas per 19 April 2025 sebanyak 133 truk. Sementara, di Terminal Segenter terdapat 25 unit truk. Berikut jumlah truk sapi yang sudah diberangkatkan.

19 April 2025

– Sebanyak 15-17 truk diberangkatkan dengan tujuan Pelabuhan Jangkar menggunakan KM Trimas Layla.

20 April 2025

– Sebanyak 15 truk diberangkatkan ke Pelabuhan Jangkar menggunakan KM Mutiara Barat pada pukul 20.00 Wita.

21 April 2025

– Sebanyak 45-50 truk diberangkatkan dengan KM Mutiara Sentosa 3 pada pukul 10.00 Wita.