Ratusan siswa dari berbagai sekolah di Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), diduga keracunan seusai menyantap menu Makanan Bergizi Gratis (MBG). Sebagian dari mereka saat ini masih dirawat di Puskesmas Empang dan Tarano.
“Kejadiannya sekitar jam 10 pagi tadi,” kata Sekretaris Desa (Sekdes) Gapit, Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa, Buhyar MZ, saat dikonfirmasi infoBali, Rabu (17/8/2025) malam.
Buhyar mengungkapkan ratusan siswa itu terindikasi keracunan menu MBG yang dibagikan di sekolah masing-masing. Pasalnya, rata-rata siswa mengeluhkan mual, muntah, sakit perut, hingga mencret setelah menyantap makanan gratis itu.
“Mereka kebetulan keluarga dan warga saya. Barusan saya menjenguk mereka di Puksemas Empang,” imbuh Buhyar.
Buhyar menuturkan beberapa dari siswa itu saat ini tengah dirawat di Puksemas Empang dan Tarano. Sebagian siswa sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan.
Menurut Buhyar, siswa keracunan bermula di MTsN 2 Sumbawa. Sebagian siswa di sekolah itu mengeluhkan pusing dan mual setelah menyantap menu MBG. Para guru di sana lantas melaporkan hal itu ke kepala sekolah (kepsek) yang sedang mengikuti rapat di Kota Sumbawa.
“Menerima laporan, kepsek langsung menghubungi pihak Puksemas Empang untuk meminta pertolongan tim medis dan ambulans,” ungkapnya.
Tak hanya itu, siswa MIN 3 Sumbawa juga dilaporkan mengalami keracunan. Guru-guru di sana kemudian meminta pertolongan ke Puskesmas Empang.
Masih pada hari yang sama, guru MAN 3 Sumbawa juga membawa siswa yang terindikasi keracunan di Puskesmas Empang. “Sekitar pukul 15.00 Wita, menyusul sejumlah siswa SMPN 3 Empang mengeluhkan hal yang sama, yakni mual dan sakit perut setelah menyantap MBG,” jelas Buhyar.
Berdasarkan data yang diperolehnya, jumlah siswa MTSN 2 Sumbawa yang keracunan sebanyak 94 orang. Kemudian, siswa MIN 3 Sumbawa sebanyak 20 orang, MAN 3 Sumbawa (11), dan SMPN 3 Empang (2).
“Karena banyaknya siswa keracunan, ruangan Puskesmas Empang penuh semua. Teras hingga musala juga dijadikan tempat untuk penanganan medis. Namun, malam ini sebagiannya dirawat juga di Puksemas Tarano,” pungkas Buhyar.
Kronologi
Menurut Buhyar, siswa keracunan bermula di MTsN 2 Sumbawa. Sebagian siswa di sekolah itu mengeluhkan pusing dan mual setelah menyantap menu MBG. Para guru di sana lantas melaporkan hal itu ke kepala sekolah (kepsek) yang sedang mengikuti rapat di Kota Sumbawa.
“Menerima laporan, kepsek langsung menghubungi pihak Puksemas Empang untuk meminta pertolongan tim medis dan ambulans,” ungkapnya.
Tak hanya itu, siswa MIN 3 Sumbawa juga dilaporkan mengalami keracunan. Guru-guru di sana kemudian meminta pertolongan ke Puskesmas Empang.
Masih pada hari yang sama, guru MAN 3 Sumbawa juga membawa siswa yang terindikasi keracunan di Puskesmas Empang. “Sekitar pukul 15.00 Wita, menyusul sejumlah siswa SMPN 3 Empang mengeluhkan hal yang sama, yakni mual dan sakit perut setelah menyantap MBG,” jelas Buhyar.
Berdasarkan data yang diperolehnya, jumlah siswa MTSN 2 Sumbawa yang keracunan sebanyak 94 orang. Kemudian, siswa MIN 3 Sumbawa sebanyak 20 orang, MAN 3 Sumbawa (11), dan SMPN 3 Empang (2).
“Karena banyaknya siswa keracunan, ruangan Puskesmas Empang penuh semua. Teras hingga musala juga dijadikan tempat untuk penanganan medis. Namun, malam ini sebagiannya dirawat juga di Puksemas Tarano,” pungkas Buhyar. Kronologi