Polisi Selidiki Penyebab 140 Siswa SMPN 8 Kupang Keracunan MBG

Posted on

Kepolisian Resor Kota (Polresta) Kupang Kota menyelidiki penyebab 140 siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8 Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang keracunan seusai mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (22/7/2025).

“Saat ini kami masih melakukan penyelidikan terkait penyebab keracunan yang dialami para siswa,” ujar Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Kupang Kota, Ipda Frangky Lapuisaly, kepada infoBali.

Frangky menjelaskan polisi akan berkoordinasi dan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kupang dan rumah sakit tempat ratusan siswa dirawat. Koordinasi itu bertujuan untuk bisa menyelidiki penyebab utama keracunan tersebut.

Menurut Frangky, Polresta Kupang Kota terus melakukan pendataan jumlah siswa yang keracunan, mengumpulkan bahan serta keterangan untuk mendukung proses penyelidikan. “Kami masih mendata jumlah siswa yang sakit di sekolah maupun rumah sakit,” jelasnya.

Rencananya, Frangky melanjutkan, Polresta Kupang Kota akan mendatangi dapur yang menyediakan MBG tersebut untuk memastikan awal mula keracunan. Polisi juga akan meminta keterangan dari para pihak.

“Kalau ada hubungannya dengan itu (dapur bergizi gratis), maka segala sesuatu pasti kami akan memintai keterangan kepada mereka,” jelas Frangky.

Diberitakan sebelumnya, jumlah siswa yang diduga mengalami keracunan seusai mengonsumsi makanan dari program MBG di Kota Kupang, NTT, terus bertambah. Dari semula 66 siswa, kini jumlahnya meningkat menjadi 140 siswa SMPN 8 Kupang.

Kepala SMPN 8 Kupang, Maria Theresia Lana, mengungkapkan peristiwa ini bermula saat sejumlah siswa meminta izin ke toilet pada awal kegiatan belajar mengajar (KBM), Selasa (22/7/2025) sekitar pukul 07.30 Wita. Tak lama kemudian, jumlah siswa yang mengeluh sakit perut makin bertambah.

“Jadi proses KBM sekitar jam 07.30 pagi, sudah ada siswa kami yang bolak-balik ke kamar mandi, ternyata mereka menceret dan ada yang sakit perut. Mereka itu diarahkan ke UKS dan diberikan pertolongan pertama itu diberikan air putih hangat dan digosok minyak ke tubuh mereka,” ujar Maria.