Polisi Dinilai Lamban Tangani Kasus Pembunuhan Brigadir Esco

Posted on

Polres Lombok Barat (Lobar) dinilai lamban menangani kasus dugaan pembunuhan anggota Intel Polsek Sekotong, Brigadir Esco Faska Relly. Hingga kini, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

“Kalau tanggapan saya, terlalu lama ya prosesnya. Kalau menurut saya ya, sangat lamban. Padahal alat bukti petunjuk dan alat bukti lainnya sudah jelas,” kata kuasa hukum keluarga Brigadir Esco, Lalu Anton Hariawan, Selasa (16/9/2025).

Anton enggan merinci bukti yang sudah dikantongi penyidik. Ia hanya meminta agar penyidik segera menetapkan tersangka.

“Saya minta barusan itu kepada penyidik, kami minta minggu ini dilakukan gelar perkara dan penetapan tersangka agar tidak menjadi bola liar ya,” ujarnya.

Anton menyebut kasus ini menjadi sorotan masyarakat, terutama di media sosial. Banyak warganet menduga pelaku pembunuhan adalah orang terdekat korban.

“Yang kami khawatirkan menjadi polemik di masyarakat. Situasi sudah memanas di media sosial. Yang kami khawatirkan, nanti masyarakat itu melakukan demontrasi yang besar-besar,” katanya.

Menurut Anton, hingga kini Polres Lobar belum menetapkan tersangka. Proses penyidikan masih berlanjut dengan pemeriksaan saksi-saksi.

Informasi yang diterimanya, Senin (16/9/2025), ada dua saksi yang diperiksa hingga tengah malam.

“Tadi malam saya mendapatkan informasi, ada pemeriksaan sampai tengah malam,” ungkapnya.

Salah satu saksi yang diperiksa berinisial R. Anton menyebut keduanya berasal dari keluarga korban.

“Keduanya itu dari keluarga korban. Intinya dari keluarga korban,” katanya.

Anton menambahkan, penyidik berencana melakukan gelar perkara dalam waktu dekat. Namun, ia belum mengetahui pasti kapan gelar perkara itu dilakukan.

“Apakah segera diumumkan penetapan tersangka atau ada petunjuk lainnya. Akan tetapi, kita desak untuk segera dari hasil gelar perkara itu untuk menetapkan tersangka. Agar tidak menjadi simpang siur,” ujarnya.

Informasi yang dihimpun infoBali, polisi telah mengamankan dua orang. Namun, Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, enggan memberikan keterangan lebih jauh.

“Nanti Polres Lobar yang rilis karena mereka yang tangani,” singkatnya.

Upaya konfirmasi infoBali kepada Kapolres Lobar, AKBP Yasmara Harahap, belum mendapat respons.

Sudah 50 Saksi Diperiksa

Sebelumnya, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda NTB, AKBP Catur Erwin Setiawan, menyebut sudah ada sekitar 50 saksi yang diperiksa terkait kasus ini.

“Terakhir itu sudah ada 50 (orang diperiksa) kalau keterangan dari Kasatreskrim Polres Lobar (AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata),” kata Catur, Kamis (11/9/2025).

Salah satu saksi yang diperiksa adalah istri Brigadir Esco, Briptu Rizka Sintiyani, yang merupakan anggota Polwan aktif di Polres Lobar.

“Istrinya sudah dipanggil, sudah beberapa kali diperiksa,” kata Catur.

Brigadir Esco ditemukan tewas mengenaskan di kebun belakang rumahnya di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Minggu (24/8/2025) siang. Jenazahnya pertama kali ditemukan oleh mertuanya, Siun.

Menurut Anton, hingga kini Polres Lobar belum menetapkan tersangka. Proses penyidikan masih berlanjut dengan pemeriksaan saksi-saksi.

Informasi yang diterimanya, Senin (16/9/2025), ada dua saksi yang diperiksa hingga tengah malam.

“Tadi malam saya mendapatkan informasi, ada pemeriksaan sampai tengah malam,” ungkapnya.

Salah satu saksi yang diperiksa berinisial R. Anton menyebut keduanya berasal dari keluarga korban.

“Keduanya itu dari keluarga korban. Intinya dari keluarga korban,” katanya.

Anton menambahkan, penyidik berencana melakukan gelar perkara dalam waktu dekat. Namun, ia belum mengetahui pasti kapan gelar perkara itu dilakukan.

“Apakah segera diumumkan penetapan tersangka atau ada petunjuk lainnya. Akan tetapi, kita desak untuk segera dari hasil gelar perkara itu untuk menetapkan tersangka. Agar tidak menjadi simpang siur,” ujarnya.

Informasi yang dihimpun infoBali, polisi telah mengamankan dua orang. Namun, Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, enggan memberikan keterangan lebih jauh.

“Nanti Polres Lobar yang rilis karena mereka yang tangani,” singkatnya.

Upaya konfirmasi infoBali kepada Kapolres Lobar, AKBP Yasmara Harahap, belum mendapat respons.

Sudah 50 Saksi Diperiksa

Sebelumnya, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda NTB, AKBP Catur Erwin Setiawan, menyebut sudah ada sekitar 50 saksi yang diperiksa terkait kasus ini.

“Terakhir itu sudah ada 50 (orang diperiksa) kalau keterangan dari Kasatreskrim Polres Lobar (AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata),” kata Catur, Kamis (11/9/2025).

Salah satu saksi yang diperiksa adalah istri Brigadir Esco, Briptu Rizka Sintiyani, yang merupakan anggota Polwan aktif di Polres Lobar.

“Istrinya sudah dipanggil, sudah beberapa kali diperiksa,” kata Catur.

Brigadir Esco ditemukan tewas mengenaskan di kebun belakang rumahnya di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Minggu (24/8/2025) siang. Jenazahnya pertama kali ditemukan oleh mertuanya, Siun.