Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), menangkap seorang distributor 100 detonator ke beberapa wilayah di NTT. Pria berinisial HN itu ditangkap di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada 5 Mei 2025.
“Dari pengungkapan awal di Labuan Bajo, kami menyelidiki siapa yang punya barang, menyiapkan barang, dan menjual barang peledak tersebut kepada masyarakat NTT. Akhirnya kami tangkap pelaku itu pada pada 5 Mei 2025 di Makassar,” ujar Dirpolairud Polda NTT, Kombes Irwan Deffi Nasution, kepada wartawan di Mapolda NTT, Kamis (12/6/2025).
Irwan menjelaskan penangkan HN merupakan hasil kerja sama antara Ditpolairud Polda NTT dan Korpolairud Baharkam Polri. Saat penangkapan, Irwan berujar, polisi menemukan 400 detonator yang siap diedarkan.
Menurut Irwan, penyelidikan hingga penangkapannya cukup membutuhkan waktu yang lama karena masih berkoordinasi dengan Ditpolairud Polda Sulsel dan Korpolairud Baharkam Polri.
“Jadi dari penyelidikan awal 100 detonator di Labuan Bajo yang pelaku sudah ditangkap. Kami kembali dapatkan 400 detonator di tangan pelaku,” jelas Irwan.
HN selanjutnya diserahkan ke Korpolairud Baharkam Polri untuk diproses lanjut. Sebab, dari satu detonator itu daya ledakannya bisa mencapai 500-100 meter lebih. Kemudian, dapat menghancurkan terumbu karang di NTT.
“Kami menganalisis bahwa dalam satu ledakan itu bisa mengakibatkan kerugian terumbu karang hingga Rp 2 miliar. Kalau totalnya sudah 500 detonator, maka dikali 7 bisa menghasilkan 3.500 ledakan,” terang Irwan.
Irwan berharap penangkapan bisa menjadi efek jera bagi para distributor dan pemakai bahan peledak. Walhasil, hal itu juga diharapkan bisa menjaga kelestarian terumbu karang di NTT.
“Karena salah satu wisata superpremium itu ada di Labuan Bajo, Alor, dan beberapa wilayah lainnya. Kalau sudah dirusak, maka secara kelestarian itu tidak ada lagi,” jelas Irwan.
Diberitakan sebelumnya, Ditpolairud Polda NTT kembali mengungkap kasus peredaran detonator baru pada Maret 2025. Seorang pria berinisial M asal Makassar ditangkap saat membawa 102 detonator ke Manggarai Barat menggunakan kapal motor. Irwan menyebut pria tersebut kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
“Ada kecurigaan makanya anggota saya amankan. Setelah diperiksa, benar saja ada detonator di atas kapalnya dan sekarang sudah kami limpahkan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTT,” jelas Irwan.