*PLN Targetkan Bali Punya Cadangan Daya 30 Persen Tahun Ini*
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali merancang agar kapasitas reserve margin atau cadangan daya dapat bertambah menjadi 25-30 persen di 2025. Senior Manager Distribusi PLN UID Bali Putu Eka Astawa mengungkapkan cadangan daya saat ini baru berkisar 15 persen.
“Memang secara sistem kelistrikan yang aman sebetulnya di angka 25 persen ke atas. Makanya di tahun 2025 ini kami membangun tambahan 280 Megawatt (MW), dan sudah beroperasi 60 MW di bulan Maret,” kata Eka saat dijumpai di kantor DPRD Provinsi Bali, Senin (19/5/2025).
Kemudian, PLN menargetkan pada Juni 2025 bertambah 110 MW. Lalu, pada November 2025 seluruhnya telah beroperasi atau menjadi 280 MW.
“Tentu, dengan tambahan 280 MW ini, kapasitas reserve margin itu akan bertambah menjadi 25-30 persen,” jelasnya.
Pada 2026, PLN berencana menambah 200 MW dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Pesanggaran. Selanjutnya, PLTG baru akan dibangun pada 2029 dan 2030 dengan tambahan 2×450 MW. Eka menegaskan tambahan daya tersebut semakin memperkuat cadangan daya di Bali.
Sementara itu, Eka menerangkan pilot project Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap dengan kapasitas 9 MW saat ini telah diminati sekitar 12 pelanggan. Mereka berasal dari pemerintahan dan sektor bisnis.
Namun, PLN masih harus melakukan kajian, asesmen, hingga koordinasi dengan kementerian, sebab PLTS tersebut merupakan sesuatu yang baru. Menurutnya, apabila pilot project berhasil maka akan berlanjut ke pelanggan lainnya, bahkan ke level rumah tangga.
“Keuntungannya dari sisi PLN tentunya akan menambah kapasitas daya PLN itu sendiri karena yang dibangkitkan dari atap ini akan disalurkan ke jaringan PLN. Buat pelanggan tentu nanti akan ada kompensasi keuntungan atau pembelian listrik dari atap yang dipakai oleh PLN dalam bentuk berapa persentase dari pembelian listrik yang disalurkan ke PLN tersebut,” urai Eka.