Pilu Banjir Nagekeo: Ibu-Bayi Hanyut gegara Dompet, Ayah Tewas Selamatkan Anak

Posted on

Sebastiana So’o (42) dan anak balitanya bernama Desiderius Geraldi (14 bulan) hanyut akibat banjir bandang di Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 8 September 2025 malam. Sebastiana dan Desiderius serta seorang warga lainnya hingga hari ini belum ditemukan.

Sebastiana dan Desiderius hanyut gegara ketinggalan dompet di rumahnya. Sebastiana dan Desiderius sempat mengungsi ke rumah warga lainnya sebelum banjir bandang itu terjadi.

Sebastiana membawa anaknya kembali ke rumahnya untuk mengambil dompet yang ketinggalan. Rumah Sebastiana berada di bantaran sungai, berjarak sekitar lima meter dari sungai.

“Rumah mereka paling dekat sungai. Sempat mengungsi ke rumah tetangga,” ungkap warga setempat, Adrianus Ngala, Jumat (12/9/2025).

Dalam perjalanan pulang seusai mengambil dompet, Sebastiana dan Desiderius terjebak banjir bandang hingga hanyut. Ia menyebut banjir bandang itu datang tiba-tiba. Sebelumnya sempat banjir lalu surut. Kemudian mendadak banjir bandang.

“Pergi ambil dompet di rumah, itu dia belum tahu banjir mau datang. Lupa dompet. Pas mau pulang, masih di halaman rumah tetangga, datanglah air,” terang Adrianus.

“Mama dan bayinya hanyut,” lanjut dia.

Adrianus menjelaskan banjir awalnya terjadi sekitar pukul 16.00 Wita setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut. Air sungai tak meluap sampai ke rumah-rumah warga yang banyak berada di bantaran sungai. Sekitar satu jam kemudian, sungai sudah surut.

Saat banjir sore itu terjadi, sejumlah warga sudah ada yang mengungsi, termasuk Sebastiana dan Desiderius. Namun masih banyak yang ogah meninggalkan rumahnya karena pengalaman banjir yang cepat surut seperti itu sudah biasa terjadi di sana.

Saat air surut itulah Sebastiana dan anaknya kembali ke rumahnya untuk mengambil dompet yang tertinggal. Saat itulah mereka hanyut diterjang banjir bandang.

Sudah empat hari tim SAR gabungan mencari mereka tapi belum berhasil ditemukan. Pencarian kembali dilanjutkan besok.

Diketahui, ada tujuh korban akibat banjir bandang di Desa Sawu. Empat orang tewas. Tiga orang lainnya hanyut dan belum ditemukan.

Ada juga satu korban tewas tapi berada di desa lain, yakni Desa Lokalaba. Korban tewas akibat syok saat melihat banjir menerjang pemukiman mereka.

Perjuangan Ayah Selamatkan Anak Berujung Maut

Perjuangan Mariano Tom Busa Jago (29) menyelamatkan anaknya, Achiles Agustinus Busa Jago (14 bulan), saat banjir bandang di Desa Sawu berujung maut. Keduanya hanyut.

Mariano dan Achiles hanyut saat sang ayah berusaha menyelamatkan anaknya yang masih terbaring di kamar depan dalam rumahnya. Air keburu masuk dari depan rumah hingga menghanyutkan keduanya.

“Yang ke depan itu sebenarnya dia mau angkat dia punya anak di kamar depan. Di ruangan depan. Dia mau selamatkan anaknya. Jadi hanyut,” ungkap tetangga Mariano, Adrianus Ngala, Sabtu (13/9/2025).

Rumah Mariano berada di bantaran sungai. Sungai itu hanya berjarak sekitar lima meter di depan rumah Mariano.

“Air masuk pas dia mau keluar, sudah lari. Karena dia menyelamatkan anaknya. Mereka hanyut,” ujar Adrianus.

Sang anak sudah ditemukan tewas tertimbun kayu-kayu besar di alur sungai yang sudah surut, sekitar dua kilometer dari rumah. Achiles ditemukan tim Search and Rescue (SAR) gabungan dua hari lalu. Adapun Mariano belum ditemukan hingga hari ini.

Marinao dan anaknya bagian dari kelompok warga yang tidak bergegas mengungsi saat banjir pertama datang pada sore harinya. Adapun banjir bandang yang menghanyutkan mereka datang tiba-tiba pada malam hari sekitar pukul 19.00 Wita, sekitar tiga jam setengah banjir pertama yang cepat surut.

Daftar Korban

Berikut korban meninggal dan hilang akibat banjir bandang di Desa Sewu, Maupunggo:

Korban meninggal dunia:

– Elgius Sopi Bela (35)
– Maria Kondriani F. Nua, anak Elgius berusia 6 bulan
– Fancelina Meli Boa , mertua Elgius berusia 60 tahun
– Achiles Agustinus Busa Jago (14 bulan)

Korban dalam pencarian:

– Mariano Tom Busa Jago (29)
– Sebastiana So’o (42)
– Desiderius Geraldi (14 bulan)

Adapun satu korban meninggal akibat syok saat banjir berada di Desa Lokalaba . Korban bernama Agustinus Lena.

Perjuangan Ayah Selamatkan Anak Berujung Maut

Perjuangan Mariano Tom Busa Jago (29) menyelamatkan anaknya, Achiles Agustinus Busa Jago (14 bulan), saat banjir bandang di Desa Sawu berujung maut. Keduanya hanyut.

Mariano dan Achiles hanyut saat sang ayah berusaha menyelamatkan anaknya yang masih terbaring di kamar depan dalam rumahnya. Air keburu masuk dari depan rumah hingga menghanyutkan keduanya.

“Yang ke depan itu sebenarnya dia mau angkat dia punya anak di kamar depan. Di ruangan depan. Dia mau selamatkan anaknya. Jadi hanyut,” ungkap tetangga Mariano, Adrianus Ngala, Sabtu (13/9/2025).

Rumah Mariano berada di bantaran sungai. Sungai itu hanya berjarak sekitar lima meter di depan rumah Mariano.

“Air masuk pas dia mau keluar, sudah lari. Karena dia menyelamatkan anaknya. Mereka hanyut,” ujar Adrianus.

Sang anak sudah ditemukan tewas tertimbun kayu-kayu besar di alur sungai yang sudah surut, sekitar dua kilometer dari rumah. Achiles ditemukan tim Search and Rescue (SAR) gabungan dua hari lalu. Adapun Mariano belum ditemukan hingga hari ini.

Marinao dan anaknya bagian dari kelompok warga yang tidak bergegas mengungsi saat banjir pertama datang pada sore harinya. Adapun banjir bandang yang menghanyutkan mereka datang tiba-tiba pada malam hari sekitar pukul 19.00 Wita, sekitar tiga jam setengah banjir pertama yang cepat surut.

Daftar Korban

Berikut korban meninggal dan hilang akibat banjir bandang di Desa Sewu, Maupunggo:

Korban meninggal dunia:

– Elgius Sopi Bela (35)
– Maria Kondriani F. Nua, anak Elgius berusia 6 bulan
– Fancelina Meli Boa , mertua Elgius berusia 60 tahun
– Achiles Agustinus Busa Jago (14 bulan)

Korban dalam pencarian:

– Mariano Tom Busa Jago (29)
– Sebastiana So’o (42)
– Desiderius Geraldi (14 bulan)

Adapun satu korban meninggal akibat syok saat banjir berada di Desa Lokalaba . Korban bernama Agustinus Lena.