Pertandingan Tinju Ricuh di Bali, Diduga Dipaksakan tanpa Izin Polisi

Posted on

Pertandingan tinju yang berakhir ricuh di GOR Binaraga, Dalung, Kuta Utara, Badung, Bali, diduga dipaksakan. Padahal, duel tinju tersebut belum mengantongi izin dari polisi.

Informasi yang dihimpun, pertandingan tinju itu sedianya digelar pada 22 Maret 2025. Penyelenggara diduga mendapat tekanan dari sejumlah pihak sehingga nekat tetap mengadakan pertarungan tinju itu pada Sabtu (12/4/2025).

Kasi Humas Polres Badung Ipda I Putu Sukarma menjelaskan polisi bersama penyelenggara pernah menggelar rapat terkait rencana pertandingan tinju itu di kantor DPD RI Provinsi Bali di Denpasar, pada Jumat (21/3/2025). Pertemuan itu turut dihadiri anggota DPD Arya Wedakarna (AWK).

“Diputuskan saat itu (pertandingan) untuk ditunda karena ada banyak kekurangan dari panitia. Sehingga masih ada yang perlu dilengkapi sampai semua syarat terpenuhi, sebagai langkah pencegahan risiko hukum dan keselamatan peserta,” ujar Sukarma saat dikonfirmasi infoBali, Minggu (13/4/2025).

Sukarma tak membeberkan kekurangan panitia yang dia maksud. Meski diputuskan untuk menunda, panitia tetap menggelar duel tinju bertajuk ‘Utara X KYY Fight Night’ itu pada Sabtu kemarin. Sukarma menyebut panitia sering mendapat tekanan diduga dari beberapa peserta.

“Ada yang terus menanyakan kelanjutan dari acara itu. Akhirnya dengan perlengkapan yang seadanya, kegiatan itu tetap digelar,” imbuhnya.

Sukarma menyebut panitia tak melaporkan kegiatan itu ke polisi karena takut acara itu dibatalkan lagi. “Tanpa adanya izin keramaian dan pengamanan dari polisi, jadi bersifat ilegal,” sambungnya.

Panitia pertandingan, Risky Surya Pratama, mengakui nekat menggelar tinju meski belum mengantongi izin polisi. Ia membenarkan pertandingan tetap digelar lantaran mendapat tekanan dari para fighter, termasuk penonton hingga sponsor.

“Posisi kami terdesak karena tidak ada hari lain karena sudah menjelang Galungan dan pertengahan bulan ini ada Paskah dan Jumat Agung. Kami mau buat di tanggal berapa jadinya? Sedangkan ada tekanan harus sesegera mungkin setelah Idul Fitri,” tutur Risky.

“Tiket sudah banyak terjual. Kami sudah ditekan banyak pihak sehingga kami merasa ada utang. Apalagi belum ada kejelasan tanggal ditunda sampai kapan,” imbuhnya.

Sebelumnya, video aksi baku hantam antara penonton dan sejumlah orang yang diperkirakan peserta tinju di GOR Binaraga, Dalung, viral di media sosial. Pertandingan tinju itu diketahui digelar tanpa izin.

Berdasarkan video yang beredar, massa yang hadir di GOR Binaraga tampak riuh dan saling kejar satu sama lain. Sejumlah orang terlihat berusaha melerai keributan. Namun, kericuhan tak kunjung berhenti dan mereka terus saling pukul.

Sementara itu, sejumlah orang lainnya terlihat melempari kursi. Para penonton pun ikut terpancing emosi dan menggeruduk barisan yang terlibat perkelahian.