Penipuan yang mengatasnamakan layanan kependudukan kembali marak terjadi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam sepekan terakhir. Puluhan warga dilaporkan menjadi korban, dengan modus yang terus berulang dan makin meresahkan.
“Modusnya kembali lagi seperti itu, yang jelas tidak ada (penawaran pelayanan) yang mengatasnamakan Dukcapil atau sejenisnya,” ujar Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram, Mansur, saat dikonfirmasi infoBali, Selasa (17/6/2025).
Dari informasi yang diperoleh infoBali, para pelaku kerap menggunakan modus penawaran layanan kependudukan palsu. Salah satu modus yang digunakan adalah menawarkan perubahan kartu tanda penduduk (KTP) menjadi digital. Setelah itu, pelaku meminta sejumlah uang dengan nominal cukup besar.
“Kami selalu sosialisasi untuk yang itu, dan kami pastikan itu bukan pelayanan dari Dukcapil. Untuk (meminimalisir maraknya penipuan) kami cetak flayer, bahwa tidak ada soal-soal (pelayanan dengan meminta bayaran semua gratis),” jelas Mansur.
Mansur menyebutkan pihaknya telah membuka berbagai kanal aduan untuk memudahkan masyarakat melaporkan aksi penipuan. Masyarakat bisa menyampaikan laporan melalui hotline, media sosial, atau langsung mendatangi kantor layanan.
“Kami buka hotline 24 jam, media sosial, bisa juga langsung datang ke mall pelayanan publik, atau bisa juga datang langsung ke kantor dinas,” terangnya.
Warga mengaku mulai resah dengan seringnya nomor tak dikenal menghubungi dan mengatasnamakan Dukcapil. Salah satunya adalah Wawan, warga Kota Mataram, yang mengaku menjadi sasaran beberapa kali.
“Beberapa hari lalu nomor yang berbeda telpon saya terus-terusan, menawarkan perubahan KTP lah, dan lain-lain. Sudah saya blokir, tapi ada lagi nomor yang klaim bahwa mereka memang benar dari Dukcapil. Kesel banget,” kata Wawan saat dikonfirmasi.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.