Penampilan Komunitas Seni Kerta Yowana turut mendukung upaya pelestarian seni tradisional Bali. Dukungan ini diberikan melalui penampilan di ajang Wimbakara (Lomba) Tari Barong Ket serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 tahun 2025.
Berlangsung di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Jumat (4/7) malam, Komunitas Seni Kerta Yowana menampilkan Tari Kupu-kupu Tarum khas Desa Singakerta.
Penampilan ini pun memikat ribuan penonton ketika para seniman Gumi Seni naik ke panggung. Harmonisasi gending, gerakan tedung, dan kekuatan bapang barong yang menyatu pun membius penonton sepanjang pementasan.
“Penampilan kali ini menjadi bagian dari upaya pelestarian seni pertunjukan tradisional Bali yang kaya akan nilai spiritual, estetika, dan filosofi,” kata Ketua Komunitas Seni Kerta Yowana Desa Singakerta, I Wayan Eris Stiawan dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/7/2025).
Pada ajang ini, pihaknya menerjunkan 29 orang penabuh, dua orang penari bapang barong, dan dua orang penari tedung. Tari Kupu-kupu Tarum yang ditampilkan pun tetap menjaga keaslian gerak, iringan gamelan, serta nuansa magis dalam pertunjukannya.
Sepanjang penampilan, para penari tetap mengacu pada esensi agungnya Bapang Petopengan, agresifnya Goak Macok, lembut dan tegasnya Condong dan Pelayon, serta girangnya Omang.
Wayan mengungkapkan para seniman muda Desa Singakerta melakukan persiapan panjang selama setahun sebelum tampil. Misi mereka tidak hanya memenangkan kompetisi, tetapi juga menyuarakan semangat regenerasi dan pelestarian seni budaya Bali.
“Kami bangga mendapat kepercayaan mewakili Gianyar. Ini bukan hanya soal kompetisi, tapi panggilan untuk menjaga warisan leluhur tetap hidup di hati generasi muda,” ungkapnya.
Namun, di balik suksesnya penampilan, Waya menemukan berbagai kendala dalam menyatukan para seniman muda mengingat sebagian besar bekerja dan sekolah.
“Yang namanya proses pasti ada kendala, mengingat kami di Desa Singakerta yang terdiri dari 14 banjar. Jadi untuk menyatukan semuanya dalam satu sekaa menjadi tantangan buat kami,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Penampilan Komunitas Kerta Yowana turut mendapat dukungan penuh Pemerintah Desa Singakerta, yang dipimpin oleh I Ketut Murja selaku Perbekel Singakerta. Kehadiran kelompok seni ini mencerminkan komitmen desa dalam melestarikan seni dan budaya lokal, sekaligus memberikan ruang ekspresi bagi generasi muda di bidang seni pertunjukan.