Pemprov NTB Percepat Pengiriman Sapi Kurban ke Jabodetabek, Dokter Hewan Siaga di Pelabuhan

Posted on

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan ribuan ekor sapi yang tengah menunggu jadwal keberangkatan menuju Jakarta dan sekitarnya, di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat (Lobar), akan dipercepat prosesnya. Pasalnya, beberapa hari terakhir, terjadi penumpukan kendaraan di pelabuhan yang berimbas pada antrean penyeberangan. Ribuan ekor sapi kurban itu lemas. Dua ekor di antaranya mati.

“Saya sudah minta Kepala Dinas Perhubungan untuk memastikan ketersediaan kapal, jadi kapal yang tadinya (hanya berangkat setiap) tiga hari sekali, (sekarang) jadi dua hari sekali, (karena) sudah kami percepat. (Yang awalnya) kapal hewan hanya satu ke Teluk Bima, sekarang jadi dua kapal. Kami buat lebih cepat,” jelas Iqbal, saat diwawancarai di gedung DPRD NTB, Selasa (22/4/2025).

Tak hanya mempercepat dan menambah jumlah armada pada pengiriman ternak sapi menuju Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Iqbal juga memastikan di setiap pelabuhan akan disiapkan dokter hewan.

“Saya (juga) minta ke Dinas Peternakan untuk menyiapkan dokter hewan di pelabuhan-pelabuhan di mana terjadi antrean, untuk mengecek kondisi kesehatan hewan (ternak yang akan dikirim). Semua kami upayakan. Kami sepakat setelah Idul Adha, kami akan duduk bersama untuk menyusun tata kelola pengiriman sapi yang lebih baik, dari hulu ke hilir,” urai Iqbal.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB telah mengirimkan tiga tangki air setiap harinya untuk ribuan ekor sapi yang ada di Pelabuhan Gili Mas, Lobar. Ribuan ternak sapi itu lemas saat menunggu jadwal keberangkatan menuju Jakarta dan sekitarnya.

“Kami kolaborasi bersama Damkar Lobar dan Polres Lobar untuk mengirimkan air bersih (untuk ternak sapi yang ada) di Lembar dan di Gili Mas. Termasuk juga kolaborasi dengan Damkar KSB, untuk memberikan air bersih di Pelabuhan Pototano. Untuk air, kami pakai standar air PDAM, sehingga kami pastikan aman,” kata Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahmadi, Senin (21/4/2025).

Menurut Ahmadi, pengiriman air kepada ribuan ternak yang sedang kehausan dan lemas merupakan bentuk kepedulian Pemprov NTB. Pasalnya, para ternak ini memberikan kontribusi ekonomi yang besar bagi NTB.

“Produk (ternak) ini kan terjual ke luar daerah, itu kan ratusan miliar perputaran uang dari ekonomi ternak. Jadi sudah kewajiban kami di provinsi untuk memberikan fasilitas air minum dan lain-lain,” tandasnya.