Pelebaran Jalan Pengubengan Kangin, Kuta Utara, Badung, hingga Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar, mencapai 24 meter. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung mengalokasikan anggaran untuk proyek tersebut sebesar Rp 23,98 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.
Rincian pelebaran jalan yakni perkerasan jalan berkisar 14,5-15 meter, taman selebar 1,5 meter, dan trotoar 2-2,5 meter. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung, Nyoman R Karyasa, menegaskan seluruh pekerjaan akan rampung pada Oktober 2025.
“Proyek ini direncanakan selesai dalam waktu 210 hari kerja, dan dipastikan akan tuntas pada Oktober ini dengan masa pemeliharaan selama dua tahun atau 730 hari sesuai kontrak,” terang Karyasa, Selasa (29/4/2025).
Proyek peningkatan ruas jalan ini dilaksanakan oleh PT Pramana Artha Raharja sebagai kontraktor pelaksana dan diawasi oleh CV Dwireka Cipta Engineering selaku konsultan pengawas. Ia menjelaskan bahwa proyek ini mencakup pelebaran jalan, penataan trotoar, dan mempercantik kawasan sekitar.
“Kami ingin menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan, baik pengendara maupun pejalan kaki. Desain ulang jalan akan meliputi pengerasan jalan, pembangunan taman, penanaman pohon perindang, serta jalur pedestrian yang tertata rapi dan asri,” ungkap Karyasa.
Sebelumnya, Pemkab Badung tengah melakukan pelebaran jalan di Jalan Teuku Umar Barat yang berada di perbatasan Badung-Denpasar. Proyek ini ditargetkan selesai pada Oktober 2025.
Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa turun langsung meninjau pelaksanaan proyek perbaikan jalan bersama dengan jajaran Dinas PUPR Badung serta kontraktor. Ia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur ini tidak hanya fokus pada pelebaran jalan, tetapi juga memperhatikan estetika kota dan kenyamanan pejalan kaki di sepanjang Jalan Teuku Umar Barat yang menjadi wilayah Kabupaten Badung.
“Astungkara, ini akan bagus. Saya sudah arahkan tadi kepada Pak Kadis PUPR agar tetap memperhatikan beautifikasi,” ujar Adi saat kunjungannya, Selasa (29/4/2025).
Proyek ini mencakup pembangunan trotoar baru dilengkapi taman sebagai pemisah antara pedestrian dan jalur kendaraan. Pedestrian tersebut lebarnya minimal 2,5 meter.
“Terus ditambah nanti ada space taman, sebagai border antara pejalan kaki dengan pengguna jalan,” jelas Adi.