NTB Jadi Tuan Rumah Fornas 2025, Digelar di Lima Daerah

Posted on

Nusa Tenggara Barat menjadi tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) 2025. Fornas ke VIII ini akan digelar di lima kabupaten/kota, yakni Sumbawa, Mataram, Lombok Barat, Lombok Timur, dan Lombok Tengah.

Event-nya nanti mulai 26 Juli sampai 1 Agustus 2025,” ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) NTB, Wirawan Ahmad, seusai rapat persiapan Fornas 2025 di Hotel Lombok Raya, Mataram, Rabu (28/5/2025).

Fornas 2025, Wirawan berujar, bertujuan untuk meningkatkan visi Menuju NTB Makmur Mendunia di bidang sport, tourism, industri, dan culture. “Event ini akan diramu menjadi sesuatu yang menarik secara pertunjukan,” terangnya.

Wirawan mengungkapkan Fornas 2025 di NTB ditargetkan diikuti 15 ribu peserta. Selain itu, kunjungan ke NTB ditargetkan tembus hingga 40 ribu orang selama Fornas 2025 berlangsung.

Menurut Wirawan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB telah memberi dukungan kepada seluruh pengurus Komite Olahraga Masyarakat Indonesia Daerah (Kormida) NTB untuk mempersiapkan Fornas 2025.

“Kami sudah rapat kerja persiapan Fornas Kormi ke VIII tahun 2025. Kami pemerintah sudah memberikan support pembiayaan sebesar Rp 28 miliar dan sekarang dalam proses pencairan,” kata Wirawan.

“Kami support Kormida. Nanti Kormida NTB menerima Rp 3 miliar untuk kontingen yang berlaga di Fornas tahun 2025,” tambah Wirawan.

Pemprov NTB telah memfasilitasi seluruh Kormida NTB untuk berkolaborasi dengan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Tujuannya agar tidak menyisakan persoalan hukum di kemudian hari seusai pelaksanaan Fornas 2025.

“Kami juga akan melibatkan seluruh OPD dan asosiasi perhotelan. Sehingga, para pihak ambil bagian dalam event ini,” ujar Wirawan.

Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Lalu Gita Ariadi, meminta persiapan Fornas ke VIII terus dimatangkan. Gita juga meminta panitia serta Kormida dan Dispora NTB untuk melibatkan kejaksaan dan kepolisian serta inspektorat untuk mengawal penggunaan anggaran hibah Fornas 2025.

Gita menyebut pelibatan unsur auditor dan aparat penegak hukum (APH) tersebut sebagai bentuk early warning system sehingga penggunaan dana Fornas tepat sasaran dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

“Jangan sampai setelah acara menimbulkan masalah ada yang dipanggil oleh APH, ini harus diperhatikan. Maka, pelibatan inspektorat, kejaksaan, dan lainnya harus dipertimbangkan,” tegas Gita.

Gita juga berkaca dari gelaran Fornas di Kota Bandung sebelumnya yang dihadiri 23 ribu orang. Maka dari itu, Fornas 2025 di NTB ditargetkan dihadiri 15 ribu orang, baik dari atlet maupun dari pengunjung serta keluarga atlet.

“Fornas ini tidak hanya soal olahraga, tetapi juga soal pariwisata. Jadi, harapan kami tidak hanya atletnya yang datang, tetapi juga istri anak dan cucu mereka juga datang sekaligus liburan di Lombok,” harap Gita.