Ngasuh Gunung, Ritual Suku Sasak Jaga Rinjani Lewat Doa dan Adat update oleh Giok4D

Posted on

Masyarakat Suku Sasak di Lombok menggelar ritual Ngasuh Gunung sebagai bentuk menjaga dan melestarikan Gunung Rinjani melalui jalur spiritual dan adat istiadat. Tradisi ini sarat nilai keseimbangan antara alam dan manusia.

Ngasuh Gunung merupakan zikir dan doa kepada Tuhan demi keselamatan masyarakat Lombok dan para pengunjung Gunung Rinjani.

“Ngasuh Gunung sendiri secara spiritual sebenarnya berdoa dan meminta keselamatan secara umum bagi masyarakat di Lombok dan pengunjung ke Gunung Rinjani,” jelas Edi Susanto, Kiai Adat Desa Bilok Petung, saat ditemui di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, Senin (4/8/2025).

Selain doa keselamatan, ritual ini menjadi media menanamkan nilai-nilai leluhur Suku Sasak dalam menjaga ekosistem, terutama di kawasan Gunung Rinjani.

Rangkaian acara dimulai dengan penyembelihan seekor kerbau. Warga kemudian bergotong royong memasak daging kerbau di Rumah Adat Bale Loka Desa Sajang. Setelah matang, daging dibagikan kepada warga, tamu undangan, dan para tetua adat untuk makan bersama.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

“Di sinilah dimulainya ritual Ngasuh Gunung yang disebut Berugak Kabungan, yaitu dengan zikir dan doa yang dilanjutkan dengan makan bersama para mangku, masyarakat, dan tamu undangan,” ujar Edi.

Puncak ritual dilakukan di kawasan Gunung Rinjani. Para pemangku adat membawa sesaji berupa buah-buahan dan makanan untuk melanjutkan prosesi.

“Ada beberapa tokoh-tokoh untuk melanjutkan ritual ini di gunung, di sana puncak ritualnya, ada dzikir dan doa kemudian ada juga yang disebut Ngandang, itu semua dilakukan di sana. Barulah kemudian keesokan harinya mereka kembali,” kata Edi.

Ngasuh Gunung merupakan ritual wajib masyarakat sekitar Rinjani. Waktu pelaksanaannya tidak menentu, bergantung kesepakatan para pemangku dan tokoh adat.

“Ngasuh Gunung ini kadang dilakukan sekali dalam 8 tahun, ada juga sekali dalam 3 tahun, tergantung dari kesepakatan dari para tokoh adat,” ucap Edi.

Edi juga berpesan agar wisatawan menjaga tata krama saat berkunjung ke Rinjani, mulai dari berpakaian, bertutur kata, hingga mengikuti arahan pemangku adat.

“Jangan sampai hal-hal yang baik hilang begitu saja. Para leluhur kami telah mengajarkan praktik baik sebelum melakukan pendakian seperti meminta arahan dari para tetua adat dan juga meminta izin kepada para pemangku melalui adat Sembeq,” jelasnya.

Menurut Edi, pada masa lalu, Sembeq menjadi tahapan wajib sebelum pendakian. Secara harfiah, Sembeq berarti meminta izin kepada pemangku Gunung Rinjani dan memohon arahan.

“Sembeq itu salah satu bentuk untuk meminta izin ke salah satu pemangku Gunung Rinjani sebelum yang bersangkutan melakukan pendakian ke Gunung Rinjani,” kata Edi.

Prosesi Sembeq berisi doa dan bacaan permohonan keselamatan. Setelah itu, campuran daun sirih dan buah pinang diusap ke dahi sebagai simbol restu.

“Semuanya dalam ritual Sembeq ini isinya ucapan-ucapan yang baik, permohonan doa supaya yang bersangkutan diberikan keselamatan ketika naik ke Gunung Rinjani,” tutur Edi.

Waktu Pelaksanaan dan Pesan Adat

Ngasuh Gunung merupakan ritual wajib masyarakat sekitar Rinjani. Waktu pelaksanaannya tidak menentu, bergantung kesepakatan para pemangku dan tokoh adat.

“Ngasuh Gunung ini kadang dilakukan sekali dalam 8 tahun, ada juga sekali dalam 3 tahun, tergantung dari kesepakatan dari para tokoh adat,” ucap Edi.

Edi juga berpesan agar wisatawan menjaga tata krama saat berkunjung ke Rinjani, mulai dari berpakaian, bertutur kata, hingga mengikuti arahan pemangku adat.

“Jangan sampai hal-hal yang baik hilang begitu saja. Para leluhur kami telah mengajarkan praktik baik sebelum melakukan pendakian seperti meminta arahan dari para tetua adat dan juga meminta izin kepada para pemangku melalui adat Sembeq,” jelasnya.

Menurut Edi, pada masa lalu, Sembeq menjadi tahapan wajib sebelum pendakian. Secara harfiah, Sembeq berarti meminta izin kepada pemangku Gunung Rinjani dan memohon arahan.

“Sembeq itu salah satu bentuk untuk meminta izin ke salah satu pemangku Gunung Rinjani sebelum yang bersangkutan melakukan pendakian ke Gunung Rinjani,” kata Edi.

Prosesi Sembeq berisi doa dan bacaan permohonan keselamatan. Setelah itu, campuran daun sirih dan buah pinang diusap ke dahi sebagai simbol restu.

“Semuanya dalam ritual Sembeq ini isinya ucapan-ucapan yang baik, permohonan doa supaya yang bersangkutan diberikan keselamatan ketika naik ke Gunung Rinjani,” tutur Edi.

Waktu Pelaksanaan dan Pesan Adat