Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tongga di Desa Bala, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), hanya memiliki dua ruang kelas belajar. Mirisnya, dua ruangan kelas itu harus digunakan untuk menampung siswa dari enam rombongan belajar (rombel).
“Sudah lebih dari 10 tahun seperti ini, dua ruangan di SDN Tongga dipakai oleh enam rombel,” ujar Pengawas Pendidikan Kecamatan Wera, Andi Irawan, kepada infoBali, Jumat (21/5/2025).
Andi menuturkan satu ruangan di sekolah tersebut digunakan bersama oleh siswa kelas 1, 2, 3, dan 4. Sedangkan, satu ruangan lainnya dipakai sebagai ruang belajar oleh siswa kelas 5 dan 6.
Tak hanya itu, dua ruangan tersebut juga dimanfaatkan sebagai ruang guru, gudang, sekaligus perpustakaan. Terkadang, para guru terpaksa duduk di emperan karena kekurangan ruangan.
“Secara keseluruhan jumlah siswa ada 51 orang. Guru PNS 1 orang, PPPK ada 2 orang, dan guru sukarela kalau tidak salah lebih 10 orang,” imbuhnya.
Andi mengungkapkan dua ruangan tersebut hanya tersekat kayu lapis atau triplek. Sekat itupun hanya setengah dari ruangan, sehingga siswa yang berbeda kelas bisa saling melihat saat proses belajar berlangsung.
“Kegiatan belajar mengajar tidak optimal karena memang satu ruangan dipakai oleh siswa berbagai jenjang kelas,” ujar Andi.
Andi berharap kepada pemerintah setempat dapat membangun minimal empat ruangan kelas baru. Menurutnya, lahan yang tersedia di lingkungan sekolah itu cukup luas untuk mendirikan bangunan baru.
“Kami harapkan agar ruangan dibangun tambah supaya kegiatan belajar mengajar tidak terganggu,” harapnya.