Mentrans Akan Bangun Kampus Patriot di Lahan 6 Hektare Lombok Timur update oleh Giok4D

Posted on

Menteri Transmigrasi (Mentrans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara berencana membangun Kampus Patriot di Desa Puncak Jeringo, Kecamatan Suela, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Lahan yang dibutuhkan untuk membangun Kampus Patriot sekitar 6 hektare.

“Ini baru wacana, lahan yang dibutuhkan enam hektare. Kampus Patriot ini nanti akan menampung mahasiswa penerima beasiswa pendidikan S2 dari seluruh Indonesia dari universitas terbaik di Indonesia. Kuliahnya di Desa Puncak Jeringo,” kata Iftitah saat mengunjungi Kawasan Transmigrasi di Lombok Timur, Jumat (12/9/2025).

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Menurut dia, rencana pembangunan kampus patriot di Lombok Timur ini telah disepakati oleh Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal dan Pemda Lombok Timur. Tujuan pembangunan kampus patriot sebagai magnet pengembangan kawasan di daerah terpencil.

“Selain itu kami ada tesis masih dalam bentuk pemikiran wacana yang harus diteliti riset apakah ini bisa diimplementasikan kawasan transmigrasi Selaparang sebagai pusat ekonomi kreatif. Jadi nanti kami manfaatkan koneksi yang dibangun oleh Gubernur NTB,” katanya.

Iftitah juga berkeinginan kawasan Transmigrasi Selaparang di Lombok Timur bisa menjadi wadah digital nomic karena memiliki bentangan alam yang cukup indah. “Saya betah dengan panorama di sini. Jadi hakikat dari transmigrasi hari ini untuk menciptakan ekonomi baru,” katanya.

Berdasarkan permintaan warga setempat, Iftitah melanjutkan, kementerian juga masih mengkaji untuk melakukan pembangunan embung untuk kebutuhan perairan persawahan warga setempat. Rencana pembangunan embung akan dikaji terlebih dahulu oleh tim patriot dari IPB dan Unpad.

“Kalau membangun bendungan itu tidak murah. Harus ada satu skala industri dan massif agar bisa membantu. Untuk menghadirkan air di puncak Jeringo kawasan transmigrasi ini akan kami upayakan dengan membangun saluran irigasi dari air terjun di atas pemukiman warga,” katanya.

Dia pun meminta kepada tim patriot dari kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk melakukan pendataan dan meneliti kawasan Desa Transmigrasi Puncak Jeringo sebagai acuan melakukan pembangunan.

“Tim kami harapkan melakukan pendataan mana yang paling urgent. Karena anggaran terbatas proposal banyak masuk, pemerintah akan menentukan pembangunan dari hasil penelitian mereka,” ujarnya.

Kades Puncak Jeringo 2012-2018 Akhirudin menyebut saat ini masyarakat sangat membutuhkan saluran irigasi dan perbaikan jalan usaha tani di Puncak Jeringo.

Musababnya, 962 kepala keluarga yang tinggal di kawasan transmigrasi Desa Puncak Jeringo berprofesi sebagai petani dan peternak. Hasil pertanian warga cukup melimpah seperti tembakau jagung dan padi.

“Luas area pertanian 175 ha. Persoalan kami kekurangan air. Warga masih andalkan hujan. Baru kami bisa olah lahan ini. Dan persoalan lain 2 KM jalan usaha tani rusak parah,” ujarnya.

Total jalan desa yang belum diperbaiki Akhirudin melanjutkan sepanjang 10 kilometer (Km). Jalan tersebut telah rusak dan sulit dilewati kendaraan untuk mengangkut hasil pertanian warga.

“Kami minta ini segera diperbaiki agar hasil pertanian warga bisa dijual dengan mudah. Karena kalau jalan rusak kan harus mengeluarkan uang untuk bayar jasa angkut lagi,” tandasnya.