Mengenal Pura Jagatnatha di Bali: Sejarah hingga Fungsinya

Posted on

Bali dikenal sebagai Pulau Seribu Pura. Ada berbagai jenis pura yang tersebar di seluruh Bali. Berbagai tempat suci bagi umat Hindu itu berdiri dari lingkup keluarga atau merajan hingga lingkup yang lebih luas seperti pura kahyangan jagat. Salah satu jenis pura di Bali adalah Pura Jagatnatha.

Sebagian orang yang belum mengerti mungkin mengira dari segi bentuk pura yang terlihat sama. Meski sama-sama menjadi tempat sembahyang, tetapi setiap pura memiliki fungsinya masing-masing.

Misalkan pura swagina, yang lebih dikategorikan berdasarkan fungsinya. Biasanya, mereka yang bersembahyang di pura jenis ini disatukan oleh kesamaan mata pencaharian mereka. Contohnya Pura Melanting untuk para pedagang, atau Pura Subak untuk para petani.

Ada pula jenis pura kawitan. Pemedek pura ini ditentukan berdasarkan garis keturunan atau wit orang yang bersangkutan. Ada pula pura tri kahyangan yang berada di masing-masing desa, terdiri dari Pura Desa, Puseh, dan Pura Dalem.

Lantas, bagaimana dengan Pura Jagatnatha? Simak sejarah, fungsi, hingga daftar dan alamat Pura Jagatnatha di seluruh Bali berikut ini.

Pura Jagatnatha atau Pura Agung Jagatnatha difungsikan sebagai pusat pemujaan kepada Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa. Pura yang dibangun di hampir setiap daerah di Bali ini menjadi simbol kesatuan umat Hindu.

Pura Agung Jagatnatha pertama kali dibangun pada abad ke-20, ketika pemerintah daerah dan tokoh-tokoh Hindu di Bali melihat perlunya sebuah tempat suci umum yang bisa dipakai umat dari berbagai desa. Pura-pura kahyangan jagat memang sudah ada sebelumnya, tetapi Jagatnatha memiliki konsep khusus, yakni pemujaan langsung kepada Sang Hyang Widhi, bukan kepada dewa-dewa atau leluhur tertentu.

Salah satu pura jagatnatha di Bali adalah Pura Agung Jagatnatha Denpasar. Pura ini dibangun pada tahun 1960-an.

Pembangunan Pura Agung Jagatnatha Denpasarini bertepatan dengan semangat masyarakat Bali pascakemerdekaan. Kala itu, muncul kesadaran untuk memperkuat identitas Hindu Bali dalam bingkai Indonesia modern. Sejak saat itu, pembangunan pura serupa dilakukan di kabupaten-kabupaten lain.

Umumnya, arsitektur Pura Jagatnatha memiliki pelinggih utama berbentuk Padmasana. Desain ini juga membedakan jagatnatha dengan pura-pura lain di Bali.

Fungsi utama Pura Agung Jagatnatha adalah sebagai pusat pemujaan kepada Sang Hyang Widhi Wasa. Di pura ini, umat Hindu datang untuk bersembahyang pada hari-hari besar agama, seperti Purnama, Tilem, Galungan, Kuningan, dan Saraswati.

Karena sifatnya sebagai pura umum, Jagatnatha terbuka bagi seluruh umat Hindu tanpa memandang asal-usul desa atau keluarga. Tujuan dibangunnya Pura Jagatnatha di setiap daerah adalah untuk memperkuat persatuan umat Hindu Bali.

Biasanya, masyarakat rantauan yang belum sempat pulang kampung saat hari suci Hindu melakukan persembahyangan di pura jagatnatha terdekat. Jagatnatha juga menjadi pusat aktivitas keagamaan skala kabupaten/kota.

Hampir di seluruh kabupaten/kota di Bali memiliki Pura Jagatnatha. Simak daftar serta alamat Pura Jagatnatha di seluruh Bali berikut ini:

1. Pura Agung Jagatnatha Denpasar

Lokasi: Jalan Mayor Wisnu, Denpasar Timur.

2. Pura Agung Jagatnatha Buleleng

Lokasi: Jalan Pramuka, Banjar Jawa, Singaraja, Kabupaten Buleleng, berada di pusat kota Singaraja.

3. Pura Agung Jagatnatha Klungkung

Lokasi: Semarapura, Kabupaten Klungkung, berdekatan dengan area Kertha Gosa.

4. Pura Agung Jagatnatha Karangasem

Lokasi: Amlapura, Kabupaten Karangasem, dekat dengan alun-alun kota.

5. Pura Agung Jagatnatha Jembrana

Lokasi: Jalan Sudirman, Dauhwaru, Kabupaten Jembrana, dekat kawasan kantor pemerintahan kabupaten.

6. Pura Agung Jagatnatha Badung

Lokasi: Jalan Nusa Dua Puja Mandala, Kabupaten Badung.

Sejarah Pura Jagatnatha

Fungsi Pura Jagatnatha

Daftar Pura Jagatnatha di Bali