Mandor proyek bernama I Wayan Sedhana (54) diduga dianiaya lebih dari satu orang sebelum dibunuh. Sebanyak 16 bekas luka sudah teridentifikasi dari jasad Sedhana yang ditemukan tergeletak di kawasan Subak Tenggaling, Banjar Puseh, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Bali.
“Jadi, kami temukan 16 bekas luka. Yang paling banyak di daerah wajah,” kata Dokter Forensik RSUP Prof Ngoerah, Ida Bagus Putu Alit saat konferensi pers di kantornya, Senin (27/10/2025).
Alit mengatakan belasan bekas luka penganiayaan itu diakibatkan oleh benda tumpul. Dari 16 bekas luka itu, paling banyak ditemukan di area wajah dan leher. Sisanya, ada bekas luka benda tumpul di lengan dan dada Sedhana, meski tidak fatal.
Bekas luka di wajah, banyak ditemukan di sekitar mulut dan leher jenazah Sedhana. Dilihat dari pola bekas lukanya, diduga kuat Sedhana sempat dibekap saat dianiaya.
“Ya, jenazah korban dibekap. Itu ada bekas bekapnya,” kata Alit.
Alit menyebut korban diduga belum tewas saat dibekap. Tidak ada tanda apapun yang mengindikasikan Sedhana tewas kekurangan oksigen alias mati lemas.
“Sehingga kami dapat mengatakan bukan pembekapan itu yang menyebabkan kematian. Ada juga luka di belakang kepala. Tapi itu tidak fatal,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, I Wayan Sedhana (54), mandor proyek yang jasadnya ditemukan di Subak Tenggaling, Banjar Puseh, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Bali, tewas akibat digorok alias luka sayat di leher. Penyebab kematian Sedhana berdasarkan hasil pemeriksaan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah, Denpasar.
“Ada luka iris di leher jenazah korban. Arahnya dari leher sisi kanan ke kiri sebanyak dua kali,” kata dokter Instalasi Forensik danPemulasaran JenazahRSUP ProfNgoerah, Ida Bagus Putu Alit, saat konferensi pers dikantornya, Senin (27/10/2025).
Alit mengatakan luka iris di leher Sedhana adalah yang paling parah. Alit memastikan Sedhana tewas akibat luka gorok tersebut. Hal itu teridentifikasi dari bentuk luka terbuka yang memanjang. Kemudian, pembuluh darah besar leher sisi kiri dan kanan serta saluran napas bagian atas yang terpotong.
“Luka tersebut sampai mengiris tulang leher yang nomor dua. Jadi, penyebab kematiannya karena kekerasan benda tajam di leher itu,” terang Alit.
Alit mengatakan ada dua kali sayatan atau irisan yang tampak di leher. Tekstur irisan itu cocok dengan kontur gergaji yang ditemukan di lokasi ditemukannya jasad Sedhana.
“Kenapa kami sebut luka iris? Karena perbandingan panjang lukanya yang lebih lebar dibanding dalamnya (luka),” imbuh Alit.
