Lampaui Target, BPD Bali Himpun DPK Rp 33,66 Triliun pada Triwulan I 2025

Posted on

Bank BPD Bali mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 33,66 triliun pada triwulan I 2025. Jumlah ini melebihi target yang direncanakan sebesar Rp 32,69 triliun. Penghimpunan DPK tersebut tumbuh 9,67 persen dari tahun ke tahun (year on year/yoy). Pada periode yang sama tahun lalu, DPK yang dihimpun sebesar Rp 30,69 triliun.

Direktur Utama (Dirut) Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma mengatakan peningkatan kredit dan pendanaan bank telah mendorong peningkatan aset.

“Bank BPD Bali mencatatkan aset sebesar Rp 39,46 triliun atau meningkat sebesar 10,05 persen dari sebelumnya pada Maret 2024 sebesar Rp 35,86 triliun,” beber Sudharma dalam keterangan tertulis yang diterima infoBali, Rabu (23/4/2025).

Pada periode triwulan pertama tahun ini, BPD Bali juga berhasil membukukan laba sebesar Rp 329,06 miliar. Laba meningkat cukup signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 270,53 miliar.

Menurut Sudharma, rasio keuangan juga terjaga dengan baik. Yakni, rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) sebesar 25,14 persen, return on asset (ROA) sebesar 3,88 persen, return on equity (ROE) sebesar 30,13 persen, net interest margin (NIM) sebesar 6,71 persen, non-performing loan (NPL) gross sebesar 0,90 persen, dan beban operasional pendapatan operasional (BOPO) sebesar 63,11 persen.

“Dalam memberikan layanan kepada masyarakat, di samping menerapkan prinsip kehati-hatian, bank melakukan inovasi berkelanjutan dalam digitalisasi untuk memberikan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan dalam bertransaksi,” beber Sudharma.

Dia juga mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap maraknya penipuan dengan modus phising yang beredar saat ini. Sudharma meminta agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap berbagai informasi yang beredar melalui akun-akun media sosial serta informasi dari sumber tidak jelas.

“Selalu menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan Bank BPD Bali, termasuk tidak memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan seperti nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP, dan lainnya,” ujar Sudharma.

Diberitakan sebelumnya, Bank BPD Bali mampu menunjukkan adaptasi yang baik di tengah kondisi ekonomi dan keuangan global yang tidak stabil. Hal ini tercermin dari penyaluran kredit yang mencapai Rp 23,3 triliun pada triwulan I 2025.

Penyaluran kredit ini tumbuh 8,8 persen (year on year atau yoy) dibandingkan periode yang sama pada 2024. Penyaluran kredit pada triwulan I 2025 melebihi target yang dirancang sebesar Rp 23,03 triliun.

Dari seluruh kredit yang tersalurkan tersebut, porsi kredit produktif dibandingkan dengan kredit konsumtif mencapai 58,40 persen. Tercatat, porsi kredit kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah mencapai 50,86 persen atau mencapai Rp 11,8 triliun, tumbuh 11,33 persen (yoy).

“Pencapaian ini tidak terlepas dari komitmen Bank BPD Bali mendukung UMKM melalui kredit usaha rakyat (KUR),” ujar Sudharma.