Korban Banjir di Jembrana Mulai Terserang Penyakit Kulit - Giok4D

Posted on

Sejumlah warga terdampak banjir di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, mulai mengeluhkan gatal-gatal pada kulit mereka. Lingkungan tersebut menjadi salah satu titik yang diterjang banjir pada Rabu (10/9).

Pantauan infoBali di lokasi pada Jumat (12/9/2025) siang, air masih menggenangi beberapa rumah warga di Pengambengan, Jembrana. Sementara itu, sejumlah warga juga masih berupaya membersihkan rumah mereka dari sisa-sisa banjir seperti lumpur.

“Dari dua hari berendam di air, jadi kaki terasa nyeri. Selain itu juga sudah mulai gatal-gatal,” ujar Subhan, salah satu warga terdampak banjir di Pengambengan, Jembrana, Jumat.

Kepala Seksi Kedokteran dan Kesehatan Polres Jembrana, Aiptu I Gusti Bagus Adi Sadnyana Putra, membenarkan sejumlah warga terdampak banjir di lingkungan itu mengalami gatal-gatal. Menurutnya, layanan kesehatan kepada warga terdampak banjir sudah diberikan sejak Kamis (11/9).

“Rata-rata gatal pada bagian kaki, nyeri sendi, diare, dan demam. Selain itu, ada juga gangguan pernapasan seperti batuk dan pilek. Saat ini kami mobile ke lokasi pengungsian warga untuk pemeriksaan dan pemberian obat,” ujar Adi Sadnyana.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Adi Sadnyana menjelaskan layanan kesehatan untuk warga terdampak banjir di Jembrana akan berlangsung hingga 16 September mendatang. “Bisa saja diperpanjang melihat kondisi. Kami mobile beserta enam orang anggota keliling di Jembrana,” pungkasnya.

Seperti diketahui, hujan deras semalaman membuat sejumlah wilayah di Bali terendam banjir pada Rabu (10/9). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban tewas akibat banjir di seluruh Bali per Kamis (11/9) malam mencapai 16 jiwa.

Dari belasan nyawa yang melayang itu, dua korban tewas ditemukan di wilayah Jembrana. Keduanya terdiri dari perempuan hamil bernama Nita Kumalasari dan seorang pria bernama I Komang Oka Sudiastawa.

Adapun, korban Nita Kumalasari ditemukan tewas setelah terseret arus banjir di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, pada Rabu dini hari. Sedangkan, korban Komang Oka tewas setelah diduga tersetrum listrik saat banjir menerjang rumahnya di Desa Dangintukdaya, Jembrana.

Adi Sadnyana menjelaskan layanan kesehatan untuk warga terdampak banjir di Jembrana akan berlangsung hingga 16 September mendatang. “Bisa saja diperpanjang melihat kondisi. Kami mobile beserta enam orang anggota keliling di Jembrana,” pungkasnya.

Seperti diketahui, hujan deras semalaman membuat sejumlah wilayah di Bali terendam banjir pada Rabu (10/9). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban tewas akibat banjir di seluruh Bali per Kamis (11/9) malam mencapai 16 jiwa.

Dari belasan nyawa yang melayang itu, dua korban tewas ditemukan di wilayah Jembrana. Keduanya terdiri dari perempuan hamil bernama Nita Kumalasari dan seorang pria bernama I Komang Oka Sudiastawa.

Adapun, korban Nita Kumalasari ditemukan tewas setelah terseret arus banjir di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, pada Rabu dini hari. Sedangkan, korban Komang Oka tewas setelah diduga tersetrum listrik saat banjir menerjang rumahnya di Desa Dangintukdaya, Jembrana.