KMP Gading Nusantara mengalami mati mesin sesaat setelah sandar di Dermaga 1 Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali, Rabu (6/8/2025) malam. Insiden ini sempat membuat beberapa penumpang panik karena ramp door kapal tidak bisa dibuka.
Kapal milik PT ASDP Indonesia Ferry tersebut berangkat dari Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan membawa 244 orang penumpang termasuk kru dan nakhoda, 9 unit truk, 6 unit mobil, serta 33 unit sepeda motor.
Manager ASDP Padangbai, Andri Matte, menjelaskan bahwa kapal sudah bersandar ketika kejadian terjadi. Namun, saat proses pembukaan ramp door, tiba-tiba muncul bunga api dari salah satu panel kapal yang mengakibatkan mesin mati.
“Kejadian tersebut sempat membuat beberapa penumpang mengalami kepanikan, sehingga ada yang terpaksa dievakuasi lewat tangga belakang,” kata Andri Matte, Kamis (7/8/2025).
Ramp door akhirnya bisa dibuka secara manual tanpa bantuan mesin. Seluruh penumpang dan kendaraan berhasil dievakuasi dengan aman dan lancar.
Akibat insiden tersebut, KMP Gading Nusantara tidak dapat berpindah dari Dermaga 1. Aktivitas bongkar muat penumpang sementara dialihkan ke Dermaga 2.
Kamis siang, sekitar pukul 13.30 Wita, kapal berhasil ditarik menggunakan tug boat ke Dermaga Tanah Ampo untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.
Meski sempat hanya menggunakan satu dermaga, aktivitas di Pelabuhan Padangbai tetap berlangsung aman. Hal ini terjadi di tengah meningkatnya jumlah penumpang, terutama wisatawan mancanegara, akibat penutupan penyeberangan fast boat karena cuaca buruk.
“Ada sedikit peningkatan terutama penumpang pejalan kaki dalam hal ini wisatawan mancanegara. Karena fast boat ditutup mereka beralih naik kapal feri,” ujar Andri Matte.
Saat ini, karena kapal sudah berhasil ditarik keluar dari Dermaga 1, pelayanan bongkar muat di Pelabuhan Padangbai kembali berjalan normal menggunakan dua dermaga yang tersedia.
Kamis siang, sekitar pukul 13.30 Wita, kapal berhasil ditarik menggunakan tug boat ke Dermaga Tanah Ampo untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.
Meski sempat hanya menggunakan satu dermaga, aktivitas di Pelabuhan Padangbai tetap berlangsung aman. Hal ini terjadi di tengah meningkatnya jumlah penumpang, terutama wisatawan mancanegara, akibat penutupan penyeberangan fast boat karena cuaca buruk.
“Ada sedikit peningkatan terutama penumpang pejalan kaki dalam hal ini wisatawan mancanegara. Karena fast boat ditutup mereka beralih naik kapal feri,” ujar Andri Matte.
Saat ini, karena kapal sudah berhasil ditarik keluar dari Dermaga 1, pelayanan bongkar muat di Pelabuhan Padangbai kembali berjalan normal menggunakan dua dermaga yang tersedia.