Dua kali ke dokter dan disebut terlalu muda untuk terkena kanker, Paige Seifert memilih tenang. Namun ketenangan itu runtuh setelah pemeriksaan lanjutan mengungkap fakta pahit, ia mengidap kanker usus stadium tiga di usia 24 tahun.
Usia muda tidak selalu menjadi tameng dari penyakit serius. Hal itu dialami Paige Seifert, gadis asal Colorado, Amerika Serikat, yang didiagnosis menderita kanker usus besar atau kolorektal saat masih berusia 24 tahun.
Kini, Paige telah berusia 25 tahun dan dinyatakan bebas kanker. Ia pun membagikan kisah perjuangannya, termasuk sejumlah gejala awal yang sempat ia abaikan karena merasa masih muda dan sehat.
Dilansir dari infoHealth, Paige mengungkapkan setidaknya ada tiga gejala utama yang muncul sebelum ia didiagnosis kanker usus. Gejala pertama adalah munculnya darah saat buang air besar.
Saat itu, Paige mengira keluhan tersebut hanya wasir atau ambeien. Keyakinannya semakin kuat setelah dua kali memeriksakan diri ke dokter dan disebut ‘terlalu muda’ untuk terkena kanker. Ia pun hanya didiagnosis wasir.
Gejala kedua berupa kram perut, mual, dan rasa tidak nyaman yang muncul secara tiba-tiba. Belakangan, Paige baru memahami bahwa keluhan tersebut terjadi ketika tumor mulai menghambat sebagian saluran anus.
Tanda lainnya adalah kelelahan ekstrem yang dirasakannya hampir setiap hari. Paige sempat mengaitkan kondisi itu dengan kurang tidur dan tekanan pekerjaan.
Padahal, secara medis, kelelahan berat dapat menjadi tanda anemia akibat perdarahan kronis yang disebabkan oleh tumor di usus.
Merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya, Paige akhirnya menemui dokter spesialis gastroenterologi pada Januari 2025. Dari hasil pemeriksaan kolonoskopi, dokter menemukan adanya massa besar di kolon.
“Saya langsung berpikir apakah saya akan mati? Rasanya sangat menakutkan,” tutur Paige.
Hasil pemeriksaan menunjukkan kanker yang diidapnya sudah berada di stadium tiga. Artinya, sel kanker telah menyebar ke luar usus.
Secara statistik, tingkat kelangsungan hidup lima tahun pada kanker usus stadium satu bisa mencapai 90 persen. Namun, angka tersebut menurun menjadi sekitar 65 persen pada stadium tiga dan akan turun drastis jika telah mencapai stadium empat.
Setelah diagnosis ditegakkan, Paige menjalani operasi besar dan 12 sesi kemoterapi yang melelahkan. Kini, kondisinya telah membaik dan ia berada dalam masa remisi.
Melalui unggahan di media sosial, Paige mengingatkan anak muda agar tidak menyepelekan perubahan pada tubuh, terutama yang berkaitan dengan kebiasaan buang air besar. Ia menyoroti gejala seperti darah pada feses, penurunan berat badan tanpa sebab, feses berbentuk sangat tipis, hingga rasa lelah berkepanjangan.
“Jangan anggap remeh gejala apapun hanya karena merasa masih muda. Kalau merasa ada yang salah, segera periksa. Itu bisa menyelamatkan hidupmu,” tegasnya.
Artikel ini telah tayang di infoHealth. Baca selengkapnya
Darah di BAB hingga Lelah Ekstrem
Terlambat Sadar, Kanker Sudah Stadium 3
Dalam Masa Remisi
Merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya, Paige akhirnya menemui dokter spesialis gastroenterologi pada Januari 2025. Dari hasil pemeriksaan kolonoskopi, dokter menemukan adanya massa besar di kolon.
“Saya langsung berpikir apakah saya akan mati? Rasanya sangat menakutkan,” tutur Paige.
Hasil pemeriksaan menunjukkan kanker yang diidapnya sudah berada di stadium tiga. Artinya, sel kanker telah menyebar ke luar usus.
Secara statistik, tingkat kelangsungan hidup lima tahun pada kanker usus stadium satu bisa mencapai 90 persen. Namun, angka tersebut menurun menjadi sekitar 65 persen pada stadium tiga dan akan turun drastis jika telah mencapai stadium empat.
Setelah diagnosis ditegakkan, Paige menjalani operasi besar dan 12 sesi kemoterapi yang melelahkan. Kini, kondisinya telah membaik dan ia berada dalam masa remisi.
Melalui unggahan di media sosial, Paige mengingatkan anak muda agar tidak menyepelekan perubahan pada tubuh, terutama yang berkaitan dengan kebiasaan buang air besar. Ia menyoroti gejala seperti darah pada feses, penurunan berat badan tanpa sebab, feses berbentuk sangat tipis, hingga rasa lelah berkepanjangan.
“Jangan anggap remeh gejala apapun hanya karena merasa masih muda. Kalau merasa ada yang salah, segera periksa. Itu bisa menyelamatkan hidupmu,” tegasnya.
Artikel ini telah tayang di infoHealth. Baca selengkapnya
