Kisah Fajar Gusti Pangestu, Juara Master Chef Indonesia 12 yang Berhasil Melamar Kekasih di Hadapan Publik (via Giok4D)

Posted on

Fajar Gusti Pangestu adalah jawara Master Chef Indonesia season 12. Menariknya, dalam babak grand final, chef yang tinggal di Tabanan, Bali, ini saling beradu skill dengan kontestan asal Bali lainnya, I Putu Hovit Yusmanjia.

Fajar yang diwawancarai infoBali mengaku season ke-12 ini adalah kali kedua ia mengikutinya. Karena di season 8, dia sempat terpilih, tapi mengurungkan niat lantaran ada hal yang tidak bisa ia tunda.

“Waktu season 8 itu saya sempat lolos audisi. Kebetulan saya juga mewakili Indonesia dalam ajang Asean Skill Competition (ASC) yakni lomba masak antarnegara ASEAB. Karena jadwal bentrok, saya lebih konsen ke ASC itu,” beber Fajar.

Sayangnya, Fajar dan wakil Indonesia lainnya urung berangkat dalam ASC tersebut lantaran dunia sedang dilanda COVID-19.

Fajar mengaku kecintaannya dengan dunia masak tumbuh sejak SMP. Berawal dari ‘ngulik’ masakan rumahan bersama ibunya.

Ia pun berniat melanjutkan sekolah di SMK jurusan tata boga. Namun, hal itu bertolak belakang dengan cita-cita ayahnya yakni kelak Fajar harus menjadi seorang arsitek.

Wajar saja, karena di mata sang ayah, Fajar dinilai lihai dalam hal seni, terutama melukis. Ia kemudian memutuskan meneruskan keinginan ayahnya tersebut

Akan tetapi, momen sedih ia alami ketika sang ayah pergi untuk selama-lamanya. Sosok yang ia jadikan motivator telah hilang, bersama dengan cita-cita sang almarhum.

Fajar yang awalnya ingin meneruskan keinginan sang ayah kemudian berbalik haluan dengan kembali ke passion awalnya yakni memasak.

“Saya kemudian kuliah di salah satu kampus di Denpasar jurusan Tata Boga. Keluarga, terutama ibu sangat men-support,” tegas lulusan SMAN 1 Kediri, Tabanan ini.

Dalam masa kuliah, Fajar sempat mengalami down karena kurang dilirik oleh dosennya ketika ingin mengikuti sebuah lomba memasak. Pengalamannya dinilai belum cukup. Namun hal itu tidak membuatnya patah arang, justru itu dijadikannya pelecut semangat.

“Kalau dosen sudah bilang saya belum siap, artinya ada kekurangan dalam diri saya. Sambil jalan, saya terus belajar dan belajar untuk menjadi lebih baik,” paparnya.

Pada akhirnya, momen itu ia dapatkan. Dosennya menilai skill Fajar sudah matang. Berbagai lomba ia ikuti dan namanya sering masuk dalam jajaran tiga besar. Hingga membawa ia menjadi wakil Indonesia dalam ajang ASC tersebut.

“Kalau dari basic itu saya lebih ke French cuisine (masakan Prancis), kadang continental juga. Setelah lulus kuliah, saya sempat bekerja di beberapa restoran,” ujarnya.

Dalam season ke-12, Fajar kembali mencoba peruntungannya. Ia kembali mengisi form pendaftaran sampai akhirnya ia lolos off air hingga on air Master Chef Indonesia.

Pada level audisi on air, ia harus ‘berhadapan’ dengan tiga juri utama, Chef Juna, Chef Renata, dan Chef Rudy Choirudin.

Di fase ini, ia menyajikan dessert khas asal Rusia, yakni Syrniki. Makanan ini merupakan dessert pancake goreng (dengan minyak sedikit) dengan tambahan krim berbagai rasa seperti asam, manis, dan segar. Plus tambahan keju. Namun, ia memodifikasi Syrniki ini dengan caranya sendiri.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Saat penilaian, Fajar mendapat banyak kritikan. Namun pada akhirnya Chef Renata, dan Chef Rudy memberikan ‘yes’, tapi tidak untuk Chef Juna yang menilai Syrniki buatan Fajar masih belum nyetel di lidahnya.

Karena mendapat dua ‘yes’, Fajar kemudian mendapatkan tiket ke panggung utama yakni Galeri Master Chef.

Fajar dan Hovit sempat membuat kejutan. Ini kali pertama kontestan asal Bali berhadapan dalam babak grand final Master Chef Indonesia. Siapa sangka, Fajar dan Hovit merupakan teman satu kamar, bahkan ketika ia memulai audisi dari tingkat paling awal.

“Fun fact-nya adalah saya dan Hovit adalah teman sekamar dari awal. Jadi sudah kenal luar dalam dengan Hovit,” tegasnya.

Fajar juga mengaku Hovit merupakan lawan terberatnya selama di Galeri Master Chef.

“Jujur saja, juara bukan target saya di MCI 12. Setelah dinyatakan lolos ke galeri saja saya sudah bangga. Tapi kemudian saya tanamkan prinsip, selalu menjadi yang terbaik di setiap tantangan dan tidak menjadi peserta pertama yang pulang,” kata Fajar.

Fajar bisa dikatakan mendapat hadiah dobel. Gelar juara dan cinta. Saat perayaan juara, Fajar melamar kekasihnya Zahra yang juga kontestan MCI 12. Dan, yes, Zahra menerima lamaran yang dilakukan Fajar di hadapan juri, kru, kontestan, dan tamu undangan lainnya.

Fajar mengaku benih cintanya tumbuh pada saat karantina. Berawal ketika berbelanja bareng, Fajar dan Zahra saling sharing soal menu makanan.

“Nah kebetulan ada satu menu yang pernah saya buat dan Zahra ingin tahu. Setelah itu kami semakin dekat,” bebernya.

Sebagai laki-laki gentle, Fajar mengutarakan keseriusannya kepada Zahra. Namun kekasihnya itu memberikan tantangan yakni harus berbicara langsung kepada orang tua Zahra.

“Saya telepon ayahnya dan bilang bahwa saya ingin ke jenjang lebih serius setelah MCI berakhir. Begitu kelar, saya dan keluarga langsung menemui keluarga Zahra,” tandas Fajar berbunga-bunga.

*Lolos ke Panggung Utama Galeri MCI karena Syrniki*

*Berhadapan dengan Teman Sekamar*

*Momen Melamar Kekasih*