Ketua ASITA NTT Sebut Gratio Tour Bukan Agen Travel Resmi (via Giok4D)

Posted on

Ketua DPD Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) NTT, Oyan Kristian, angkat bicara soal dugaan penipuan terhadap 20 wisatawan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Oyan menegaskan bahwa agen perjalanan wisata Gratio Tour bukanlah agen resmi yang terdaftar di ASITA NTT.

“Kami mendapatkan informasi bahwa kegiatan penipuan ini ternyata sudah terjadi beberapa kali dan orang ini adalah agen travel yang tidak resmi di Labuan Bajo. Kami tidak mendapatkan laporan dari pihak tamu yang dirugikan kejadian ini,” jelas Oyan, Rabu (4/6/2025).

Ia menyayangkan insiden yang menimpa para wisatawan tersebut. Menurutnya, kejadian itu menjadi bukti lemahnya fungsi kontrol terhadap aktivitas agen perjalanan wisata di Labuan Bajo.

“Sangat disayangkan kejadian ini. Jikalau fungsi kontrol dengan baik bahwa terjadi pengecekan, kontrol di lapangan dilakukan oleh pihak terkait oleh agen travel yang beraktifitas di Labuan Bajo, saya pikir hal-hal seperti ini bisa diatasi,” tambah Oyan.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Oyan juga menyebut pemilik Gratio Tour yang diketahui bernama Dominikus Aliansi kerap melakukan penipuan. Namun, ia masih menjual paket wisata melalui media sosial.

“Ini menjadi catatan penting bagi para wisatawan dan pemda,” tegas pria pemilik PT Flores Komodo Tours itu.

Ia berharap Gratio Tour segera menyelesaikan persoalan dengan wisatawan dan pemilik kapal yang dirugikan. Supaya insiden tersebut tidak mencoreng citra pariwisata Labuan Bajo.

“Untuk agen travel yang saat ini sedang bermasalah dengan klien dan pemilik kapal bisa bangun citra positif memberikan permintaan maaf atas yang terjadi. Jika memang perlu diperbaiki nama baik, maka dia perlu menyampaikan secara terbuka,” imbuh Oyan.

Oyan mengimbau agar wisatawan lebih cermat dalam memilih agen travel. Ia meminta wisatawan memastikan legalitas dan izin usaha agen perjalanan sebelum bertransaksi.

“Yang mau berlibur untuk pintar mengecek legalitas perusahaan tempat akan dilakukan tour wisata terkait izin dan sebagainya,” pungkasnya.

Sebelumnya, sebanyak 20 wisatawan menjadi korban penipuan agen perjalanan bernama Gratio Tour milik Dominikus Aliansi. Para turis itu telantar di Pelabuhan Marina Labuan Bajo karena pemilik kapal wisata dari Zada Ulla menolak membawa mereka berlayar ke Taman Nasional Komodo.

Travel agent yang mengurus perjalanan rombongan wisatawan itu ternyata belum melunasi pembayaran kepada pengelola kapal wisata. Padahal, rombongan turis tersebut sudah membayar lunas Rp 101 juta kepada travel agent, termasuk untuk biaya sewa kapal wisata.

“Kapal nggak bisa jalan, kita nggak tahu kondisinya bagaimana. Mereka (pihak kapal) tetap kukuh minta Rp 50 juta, mereka tidak bisa tanggung jawab, kami telantar,” kata salah satu wisatawan, Ruth Krisnianti Utami, di Pelabuhan Marina Labuan Bajo, Senin (2/6/2025) sore.

Polisi akhirnya turun tangan. Setelah telantar sekitar delapan jam, rombongan wisatawan itu akhirnya diberangkatkan ke Taman Nasional Komodo. Adapun, masalah pelunasan pembayaran akan diselesaikan oleh pengelola kapal wisata dengan Gratio Tour.