Kemenag Mataram Mulai Data Bangunan Ponpes Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny

Posted on

Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram mulai mendata puluhan pondok pesantren (ponpes) di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini dilakukan berdasarkan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mendata bangunan-bangunan ponpes pascatragedi runtuhnya musala Ponpes Al Khoziny.

“Kami dapat arahan dari Pak Menteri (Agama), kami disuruh mendata semua ponpes di Mataram. Kami disuruh cek bangunan-bangunan ponpes yang rawan, setelah itu kami diminta untuk dilaporkan (ke Menteri),” kata Kepala Kemenag Kota Mataram, Hamdun, Rabu (15/10/2025).

“Bukan hanya pesantren, tapi kami juga diminta untuk mendata tempat ibadah, seperti masjid. Intinya, kalau ada kerawanan-kerawanan, kami diminta untuk segera melaporkan,” imbuhnya.

Berdasarkan catatan Kemenag Mataram, terdapat sekitar 31 pondok pesantren yang sedang dicek kondisi kelayakan bangunannya. Beberapa item yang diperiksa, antara lain struktur dan konstruksi bangunan.

“Dari data kami, ponpes paling banyak ada di Kecamatan Sandubaya,” imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo untuk mendata bangunan-bangunan ponpes di sejumlah provinsi. Hal itu merespons tragedi runtuhnya musala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.

“Maka Kementerian Agama pada minggu ini melakukan pendataan secara intensif pondok-pondok pesantren, madrasah, rumah ibadah yang juga penting,” ujar Nasaruddin, saat dikonfirmasi di Kantor Kemenko PM, Jakarta, Selasa (14/10/2025).