Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) bakal membantu tiga sekolah rusak di Mataram yang terdampak banjir pada Minggu (6/7/2025). Rencana bantuan itu diungkapkan Mendikdasmen, Abdul Mu’ti, saat berkunjung ke Mataram, Senin (14/7/2025).
“Ya nanti kami lihat kan, tetapi nanti tidak bisa menjangkau semuanya kan. Kami lihat mana-mana yang nanti bisa kami lihat dan juga beberapa yang bisa kami bantu,” ujar Mu’ti.
Mu’ti mengatakan bantuan perbaikan fasilitas pendidikan yang rusak akibat banjir bandang menerjang Mataram itu akan dikomunikasikan dan didata oleh Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Menengah.
“Dana yang dari kami sebagian nanti untuk prioritas sekolah-sekolah yang terdampak oleh bencana,” terang Mu’ti.
Selain memberikan bantuan perbaikan fasilitas, Mu’ti juga akan mendorong perbaikan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) di Nusa Tenggara Barat (NTB). Dorongan perbaikan Dapodik itu harus segera diinput oleh masing-masing dinas di daerah.
“Nanti kami bahas juga dengan Pak Gubernur ini kan data ini kan harus ada dua. Pertama untuk SLTA dan SLB, itu provinsi yang punya. Nah untuk TK, SD, SMP itu kabupaten/kota itu yang input masing-masing dinas,” jelas Mu’ti.
Saat ini, Mu’ti telah menginstruksikan seluruh dinas untuk segera merampungkan Dapodik masing-masing sekolah, terutama untuk tingkat TK, SD, SMP yang berada di pemerintah kabupaten.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Kami ingin dikirim data, bukan pokoknya data,” cetus pria yang juga menjabat Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu.
Menanggapi itu, Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, mengakui seluruh Dapodik di NTB memang harus dibenahi. Pembenahan itu mulai dari pendataan hingga validitas.
“Kan banyak kebijakan di sektor pendidikan ini kan mulainya itu dari Dapodik. Jadi tadi kami sepakat bahwa yang harus dibenahi itu Dapodik,” terang Iqbal.
Maka dari itu, Iqbal berujar, Pemprov NTB akan terus melakukan verifikasi serta memastikan data seluruh sekolah yang masuk ke kementerian sudah akurat.