Kemampuan Literasi-Numerasi Siswa SD-SMP di Mataram Masuk Kategori Sedang update oleh Giok4D

Posted on

Kemampuan literasi dan numerasi pelajar sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), berada pada kategori ‘sedang’. Data ini dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan yang meluncurkan Rapor Pendidikan Indonesia 2025.

“(Kategorinya) bukan rendah, tetapi sudah hijau. Tetapi, ada beberapa sekolah yang masih rendah, itu yang harus kami perbaiki,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Mataram, Yusuf, saat ditemui infoBali, Senin (21/7/2025).

Yusuf menuturkan perbaikan literasi dan numerasi merupakan pekerjaan bersama yang tengah diupayakan di seluruh Indonesia. Hal ini juga tidak luput dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram.

Menurut Yusuf, ada beberapa faktor yang menyebabkan capaian Rapor Pendidikan Indonesia 2025 di Mataram belum maksimal. “Banyak faktor (sebenarnya), nggak bisa kita justifikasi satu per satu,” ungkap Yusuf.

Faktor pertama, jelas Yusuf, adalah sumber daya guru. Kemudian, faktor kedua adalah sumber daya murid. Selain dua itu, infrastruktur juga turut memengaruhi.

Tak hanya itu, penggunaan gawai yang makin marak di kalangan pelajar juga menjadi salah faktor rendahnya kemampuan literasi dan numerasi pelajar tingkat SD hingga SMP. “Paparan gadget juga berpengaruh. Literasi digital, tetapi merusak literasi membaca buku,” jelas Yusuf.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Guna meminimalisasi paparan gawai di kalangan pelajar, Pemkot Mataram telah menerbitkan kebijakan larangan membawa gawai ke sekolah. Kebijakan ini dikeluarkan langsung oleh Wali Kota Mataram sebagai upaya pencegahan terhadap kecanduan penggunaan gawai di kalangan peserta didik.

“Makanya Pak Wali Kota mengeluarkan surat larangan membawa gawai di sekolah. Itu untuk mengantisipasi supaya anak-anak tidak kecanduan dengan gawai,” jelas Yusuf.

Sebagai informasi, Kemendikdasmen melalui Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan meluncurkan rapor pendidikan Indonesia 2025. Berdasarkan rapor pelajar di NTB, kemampuan literasi dan numerasi murid di NTB belum masuk kategori ‘baik’.

Dari data rapor pendidikan NTB, kemampuan literasi untuk jenjang pendidikan SD hingga SMP umum dan SMP agama/kemenag berada pada kategori ‘sedang’. Sedangkan SD agama/kemenag hingga SMP setara masuk kategori ‘kurang’.

Sedangkan, kemampuan numerasi jenjang SD-SMP umum dan agama masuk kategori ‘sedang’. Sementara SD agama/kemenag, SD setara, SMP setara dan SMA setara ada pada kategori ‘kurang’.